Tampilkan postingan dengan label Sharing Business. Tampilkan semua postingan

TIPS Jalankan Bisnis di Rumah Tanpa ART

9 komentar

Tips Jalankan Bisnis di Rumah Tanpa ART






Assalamualaykum,


Kemarin selepas memberikan sharing ilmu di group team para Reseller aktif aku, ada salah satu reseller aku yang bilang kalau dia sedang khawatir mengenai management waktu menjelang lebaran nanti. Management waktu antara mengurus bisnis dan mengurus rumah tangga. Khawatir semua jadwal jadi berantakan di karenakan si Mba ART nya akan pulang kampung.


Bagi para mom, masalah ART tidak balik sehabis lebaran sepertinya adalah an endless story. Sepertinya lebih stress ART tidak balik daripada kehilangan satu botol minum tupparware di sekolah anak-anak 😅😅.


Aku pribadi, untuk masalah ART tidak balik dan tidak ada ART di rumah bukanlah hal yang baru. Aku sudah kenyang mengalami hal seperti ini, apalagi dulu anak sulung dan anak aku yang nomor dua masih kecil-kecil. Lelahnya jangan di tanya rasanya, pokoknya nano-nano lah, mulai dari cenat cenut kepala sampai badan ini rasanya remuk. Di tambah lagi, kita sebagai seorang ibu di wajibkan sehat alias tidak boleh sakit karena kita juga berfungsi sebagai ‘dokter jaga’ di rumah… Benar kan?


Lalu bagaimana bisa menjalankan sebuah bisnis dari rumah sementara ART saja tidak ada. Jangankan jalankan bisnis, untuk ‘Me Time’ saja sulit.


Nah… Mungkin bisa coba tips ala aku berikut ini, agar kita tetap bisa mengerjakan bisnis dari rumah, tetap bisa belajar dan upgrade diri dengan mendapatkan ilmu baru dan tentu bisa ‘Me Time’ tanpa khawatir kerjaan rumah dan urusan anak-anak dan suami terbengkalai.



1. To Do List


Selalu punya To do list dan jadwal kegiatan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai dengan malam hari. Tulis semua kegiatan kita, mulai dari jadwal kegiatan sekolah anak-anak, jadwal cuci baju, setrika, belanja, masak, Posting di media social, sampai jadwal sharing bisnis dengan tim reseller.


Ok berikut ini jadwal aku sehari-hari yang mungkin bisa menjadi acuan teman-teman, tinggal di sesuaikan saja dengan kondisi masing-masing.


  • 03.00              : Tahajud
  • 04.30 – 06.30  : Subuh – Cuci Baju - Sambil buat sarapan (karena cuci baju pakai mesin cuci jadi tinggal masukin saja ke mesin cuci) – Sapu – ngepel. Dengan Sapu dan Pel rumah, buat aku ini juga sebagai olahraga kecil
  • 06.30 – 07.30  : Drop anak-anak ke sekolah
  • 07.30 – 08.30  : Sarapan + Dhuha
  • 09.00 – 10.00  : Posting, Cek email, reply email atau WA
  • 10.00 – 12.00  : Masak dan jemur pakaian (Jika tidak ada ART). Jika ada ART jam segini aku maksimalkan untuk mengurus bisnis
  • 12.00 – 13.00  : Dzuhur – Lunch – Pick up si bungsu
  • 13.00 – 14.00  : Temani si bungsu lunch sambil urus kerjaan bisnis
  • 14.00 – 15.30  : Take a nap with si bungsu (aku suka biasakan untuk menyempatkan tidur siang)
  • 15.30 – 16.00  : Ashar – Jemput anak aku yang nomor satu dan nomor dua dari sekolah
  • 16.00 – 18.00  : Urus kerjaan bisnis  
  • 18.00 – 19.00  : Maghrib – Siapkan makan malam – Makan malam
  • 19.00 – 20.00  : Isya – Siapkan bumbu untuk masak – sambil bantu anak kerjakan homework
  • 20.00 – 21.00  : Setrika pakaian sambil ‘Me Time’ dengerin lagu atau ipod
  • 21.00 – 22.00  : Siapin bahan materi untuk posting dan sharing bisnis besok atau nulis blog
  • 22.00              : Waktunya tidur

Kenyataannya memang kadang sering tidak sesuai waktu. Tidak jarang selalu ada saja interupsi, tetapi paling tidak dari semua jadwal aku ini hampir 70% nya sesuai schedule.

======= BACA JUGA: TIPS Sukses Bekerja di Rumah =======





2. Team Work


Libatkan dan beri tanggung jawab kepada anak-anak juga Pak Suami dalam hal pengurusan pekerjaan rumah. Hal sederhananya adalah habis makan cuci piring sendiri, pakaian kotor taruh di mesin cuci setiap pagi, rapihkan tempat tidur setiap bangun tidur dan sapu-pel jika perlu kamarnya masing-masing. Dengan melibatkan mereka dalam pengerjaan rumah yang sederhana, bisa mengurangi beban pekerjaan kita.




3. Persiapkan bahan makanan dan masakan


Biasanya aku siapkan ini di malam hari sebelum tidur. Aku sudah punya jadwal menu masakan selama seminggu dan bumbu-bumbu sudah aku siapkan di malam hari (potong bawang, sayuran dll). Jadi ke-esokan harinya sudah tinggal cemplung-cemplung saja tanpa perlu wasting time potongin sayuran dan bawang nya.

 Kadang aku pun tidak jarang pesan makanan online atau jasa catering. Walau tidak setiap hari biar tetap irit, tapi hal tersebut sangat membantu kita juga. Waktu untuk masaknya bisa kita gunakan untuk mengerjakan yang lain.




4. Bersahabat dengan Teknologi


Di era yang sudah serba digital ini, kita sebenarnya sudah sangat terbantu sekali dalam mengerjakan segala sesuatu. Sudah hampir setahun ini, untuk belanja sayur dan keperluanan bulanan, biasanya aku order via online. Pergi ke pasar itu jika keperluan dapur tidak tersedia di aplikasi online yang biasa aku beli. Sekarang sudah banyak lho aplikasi online di handphone kamu, jadi tidak perlu lagi repot meluangkan waktu ke pasar.


Jika tubuh sudah berasa lelah, aku biasanya pesan jasa Go Clean untuk membersihkan rumah atau sekedar setrika baju. Aku juga memanfaatkan jasa laundry untuk mencuci Bedcover, karpet dan beberapa pakaian yang membutuhkan effort besar untuk mencucinya.

Jadi semua ini bisa kita lakukan dengan memanfaatkan gadget kita. Sambil order belanjaan, kita bisa sekalian deh posting dagangan, reply orderan, dan bina reseller kita hanya via handphone saja.




5. Menikmati proses tanpa ART


Selelahnya diri kita, kita perlu tetap menikmati proses hidup ini tanpa ART. Menerima keadaan dengan bahagia. Jika pekerjaan rumah tidak sesuai jadwal jangan stress, biarkan cucian dan setrikaan sekali-kali menumpuk dan rumah masih saja terlihat berantakan.


Sekarang ini ketika anak-anak sudah besar, tentu tingkat kerepotan aku pun tidak terlalu repot seperti ketika mereka masih pada kecil-kecil. Semua bisa kok kita lakukan selama di situ ada kemauan. Fokus pada solusi bukan kepada masalahnya.  

Semoga tips ala aku ini bermanfaat bagi teman-teman semua. Ketika awal dulu mau mulai bisnis, anak-anak aku masih balita dan belum mulai saja sudah mules duluan karena kebanyakan khawatir memikirkan bakalan keteteran. Tetapi setelah di jalankan selama hampir 13 tahun, aku pun bisa menjalankannya.



Tetap semangat menjalankan bisnisnya ya teman-teman semua. See you on my next blog post…












 Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife




 Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo



Kosongkan Gelas Kita Sebelum Mendapatkan Ilmu

9 komentar

Kosongkan Gelas Ilmu Untuk Dapatkan Ilmu Baru




"Ibarat gelas, jika bertemu dengan orang lain, kosongkan dulu gelasmu" - Bob Sadino. 


Assalamualaykum,

Jika kita ingin tumbuh dan berkembang, kita butuh yang namanya belajar dan terus mengupdate diri kita dengan mencari sebuah ilmu. Dalam proses belajar dan mencari ilmu tentu kita perlu yang namanya merendahkan diri kita. Walau kita sudah pintar, sudah memiliki skill, tetap kita perlu yang namanya ilmu. 

Dalam proses belajar ini, perlu yang namanya mengkosongkan 'Gelas' ilmu yang ada di dalam diri kita. Karena jika penuh, maka akan sulit kita menerima 'air' yang baru. 

Proses belajar itu tidak selalu duduk di ruangan kelas, dengarkan penjelasan dari guru atau dosen kita. Tidak juga duduk diam di perpustakaan sambil membaca beberapa buku pelajaran. Proses belajar mencari ilmu itu didapatkan darimana saja. Bisa dari pengalaman, bisa juga dari kejadian sehari-hari. 

Apa yang perlu kita lakukan ketika kita sedang melakukan sebuah proses belajar? Kita perlu merendahkan diri kita, sehingga apa yang kita dapatkan bisa tercerna dengan baik, ilmu kita semakin bertambah dari sudut pandang yang berbeda. Serius menyimak apa yang sedang disampaikan, jika kita serius atau fokus maka ilmu yang kita dapat tidak akan kita sepelekan lalu lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

Ada satu hal juga yang perlu dipahami dalam sebuah proses belajar, yaitu kita tetap perlu memilih ilmu yang sesuai dengan kapasitas serta kebutuhan kita, agar kita bisa fokus menjalankan ilmu yang kita dapat ini untuk apa dan manfaat nya apa. 
Jika kita suka dengan dunia blogging, ya belajar ilmu cara menulis yang baik, cara membuat konten yang baik, internet marketing, ilmu mengenai seputar sosial media. Fokus kepada pembelajaran ini, jadi kita fokus dengan apa tujuan kita mencari ilmu.

Lalu setelah itu, belajar dengan ahli nya. Tanya lah dan dapatkan ilmu nya lalu kembangkan lah agar kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan belajar dari yang bukan ahli di bidang nya. Misalnya kita belajar ngeblog dari seorang koki masak hotel. Yang kita dapat pasti racikan bumbu masak nasi goreng ala hotel, tapi tidak akan dapatkan cara menulis masakan ala hotel. Ini berbeda sekali. Karena itu penting juga kita memilah milah siapa mentor atau guru kita. Jangan sampai salah berguru dan mencari ilmu.

Semoga bermanfaat sharing aku ini ya. Have a good day 



Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife

  





Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo