"The Power of Kepepet" Cara Ampuh Merintis Sebuah Bisnis

5 komentar

"The Power of Kepepet" Cara Ampuh Merintis Sebuah Bisnis




Assalamualaykum,

Welcome back to my blog Good People...
Judul sharing aku kali ini, mungkin teman-teman sudah ada yang pernah baca salah satu buku dari Mas Jaya Setiabudi yang berjudul The Power of Kepepet.

Kepepet di sini adalah mengarahkan kepada hijrahnya kita menjadi seorang pebisnis, bukan di tujukan kepada orang yang malas-malasan lalu baru mengerjakan suatu hal di kala sudah mepet waktu (kaya pelajar yang mengerjakan sistem SKS- Sistem Kebut Semalam) 😃.

Selama masa pandemi seperti ini, beberapa bisnis collapse, tanpa terkecuali perusahaan-perusahaan besar pun ikutan menurun pemasukannya. Bagaimana tidak, masyarakat semua di minta untuk melakukan yang namanya lockdown ata stay at home sementara. Dunia jual beli sempat tidak seaktif masa normal. 

Para pelaku bisnis yaitu pedagang pada umumnya yang melakukan penjualan dengan sistem konvensional, harus mulai terbiasa beradaptasi dengan dunia online dan itu semua tentu butuh yang namanya proses. 

Masa pandemi kemarin selama tiga menuju empat bulan tentu amat sangat berdampak, maka banyak juga beberapa perusahaan yang mem-PHK-kan karyawannya. 

Kita lihat baru-baru ini berita di beberapa media, sekelas perusahaan GOJEK saja juga mengumumkan bahwa mem-PHK-kan beberapa karyawannya. Beberapa teman aku pun juga ada yang suaminya kena PHK. Sedih bukan? Tapi itulah hidup dan itulah perjalanan sebuah bisnis. Tidak selamanya berada di atas, pasti ada yang namanya jatuh bangun bisnis.

Bagi yang terkena PHK, sedih, bingung itu pasti akan dialami tetapi jangan terlalu lama meratapi nasib, segera bergerak cari solusi atau jalan keluar. Manfaatkan dana yang ada dan waktu untuk berbisnis.

Bisnis itu tidak harus selalu menunggu modal terkumpul, fasilitas lengkap, kuncinya adalah bekerja dengan kekuatan. Jika ada yang belum memiliki pengalaman berbisnis, teman-teman bisa mencari pelatihan yang gratis lalu setelah dapat ilmunya langsung di praktekkan. 

Sebab, ilmu akan berguna jika kita segera mempraktekkan dan jangan menunggu nanti dan nanti. Karena Ilmu itu berkembang dan berubah seiring dengan berkembangnya zaman.

Jika modal yang di miliki belum besar, teman-teman juga bisa memulai dengan dengan menjadi reseller. Menjadi reseller pun juga musti selektif. Pilih yang ada mentoring di dalamnya, sharing ilmu di dalam masa mentoring.
Bisa juga teman-teman memulai bisnis dengan passionnya teman-teman, misal teman-teman senang masak, coba membuat masakan rumahan lalu tawarkan ke tetangga atau daftarkan di Gofood atau Grabfood

Jadi kepepet itu kadang bisa menjadi cara ampuh merintis sebuah bisnis. Sebab kadang dengan kepepet kita diminta untuk mencari solusi dengan cepat agar bisa 'hidup'. 
Teman-teman punya pengalaman 'kepepet' dan menghasilkan? Sharing dong di kolom komentar.






Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

5 komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Setuju banget, kak..
    Kita harus bangkit karena in syaa Allah rejeki bisa datang dari arah mana saja asalkan cara yang dilakukan benar.
    Bismillah~

    BalasHapus
  3. Aku pernah tau nih kalimat the power of kepepet, kayak kalau lagi nugas juga kalau sudah deadlinenya rasanya lancar pikiran diotak tuh ya hihi sama dengan bisnis bisa diterapkan ilmunya

    BalasHapus
  4. Wahahahaha aku jg nih tpi kalau aku bukan krn kepepet dipecat atau apa. Cuman pas mau bikin stiker uk brg jualan suka nunda giliran ada yg meaen brg buru2 deh bikin stiker hahahaaha

    BalasHapus
  5. Grateful for you writing this blog.

    BalasHapus