Edukasi New Normal Kepada Anak

8 komentar

Saat Anak Bertanya, Apa Itu New Normal?




Assalamualaykum,

Halo semua, terutama para parents di Indonesia, gimana kabarnya di masa New Normal di era pandemi ini? Apakah sudah melakukan edukasi kepada anak-anak kita tentang kehidupan New Normal  ini?

Di masa pandemi yang panjang ini, menjadi sebuah tantangan baru bagi para Orangtua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai apa itu Corona, pentingnya menjaga kesehatan, prosedur protokol kesehatan yang baik dan juga apa itu New Normal Life.

Hampir seluruh orangtua di seluruh dunia yang anaknya sudah bersekolah, saat new normal ini anak-anak bersekolah di rumah melalui sistem online, bahkan ada beberapa yang akhirnya memutuskan untuk meng-Homeschooling kan anak-anaknya, sampai pandemi ini benar-benar sekesai.

Anak-anak tentu tidak bisa bermain dengan bebas seperti semula, dan selama beberapa bulan ke depan bahkan mungkin setahun tidak akan bisa merasakan berekreasi ke tempat-tempat rekreasi, bermain di taman bermain, menonton film bersama keluarga di bioskop sampai berinteraksi langsung dengan teman-teman mereka tanpa harus berkomunikasi via online lagi.

Bagi anak-anak yang masih di bawah usia 10 tahun, masih ada yang belum paham apa itu New Normal Life dan mereka merasa ter-'penjara' dan bosan berada di rumah. Sampai kapan mereka akan merasakan seperti ini? 

Inilah tugas kita sebagai orangtua untuk menjelaskan kepada anak-anak kita memberikan pengertian mengenai apa itu kehidupan new normal dan apa yang harus anak-anak kita semua lakukan selama masa pandemi ini.

Di rumah aku mengajari beberapa hal ini untuk mengedukasi mengenai New Normal Life. Mungkin para Mom dan Ayah bisa mencobanya.

1. Mengenalkan lebih dalam Al Quran

Sebagai seorang muslim, sudah wajib hukumnya kita memahami isi kitab suci kita. Begitu juga bagi yang non muslim, wajib hukumnya mengajarkan kepada anak-anak kita kitab-kita agama kita.
Sebab di dalam Kitab kita pasti ada tertulis kisah dan maksud serta tujuan hidup dari ayat per ayat yang tertulis di dalamnya.
Karena itu, perlu sekali sedini mungkin mengajari anak-anak kita bahwa kiblat dari hidup kita adalah kitab suci, di islam tentu saja adalah Al Qur'an sebagai guideline hidup kita.

Setiap surat beserta ayatmya memiliki makna yang perlu sekali kita pahami dalam menjalankan kehidupan kita. Sehingga anak-anak akan merasa tetap aman, waspada dan tenang dalam menghadapi segala hal di dunia ini. Tidak panik, tidak kesal dan tidak sedih, semua di jalankan dengan pasrah serta ikhtiar dan yakin Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada kita dan segala cobaan yang ada adalah ujian kita untuk naik kelas dan itulah yang terbaik untuk kita.


2. Menjelaskan Apa itu Virus Covid-19

Perlu ngga sih? Kalau aku, perlu dan wajib. Menjelaskan secara detail apa itu corona dan apa dampak dan akibat dari Corona. Jadi anak-anak paham kenapa Ibu dan Bapaknya saat ini melarang agar mereka sekolah dari rumah dulu, tidak bertemu teman-teman mereka, tidak nonton ke bioskop, tidak wisata kuliner dulu, tidak jalan-jalan dan lain-lain. 

Jadi kita ini sebagai orangtua tidak hanya sekedar melarang saja, tanpa menjelaskan secara detail kepada mereka mengenai wabah virus Corona dan akibatnya apa dari Corona virus ini. Jangan menganggap sepele tapi juga tetap waras dan tidak perlu takut berlebihan.


3. Mengenalkan fungsi masing-masing supporting tools mencegah virus Covid-19.

Ketika saya sudah menjelaskan apa itu virus Corona kepada anak-anak, saya juga mengenalkan kepada anak-anak cara pencegahan preventif yang bisa kita lakukan saat ini untuk mencegah virus Corona masuk ke dalam tubuh kita. Seperti menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, sampai supporting tools untuk mencegahnya.

Mulai dari fungsi kenapa perlu sabun untuk mencuci tangan, perlu handsanitizer, perlu masker, perlu face shield, perlu yang namanya menjaga jarak, jangan bersentuhan fisik dengan orang lain dan beberapa alat pendukung pencegahan lainnya.
Contoh si bungsu yang suka tidak mau pakai masker ketika kami keluar rumah sebentar (ke tempat eyang nya yang berjarak satu rumah atau kerumah sepupunya yang hanya beda blok), ketika di jelaskan fungsinya dan akibat jika tidak mematuhi protokol kesehatan, akhirnya si bungsu pun paham.


4. Mengajak bermain dan bereksplorasi bersama di rumah

Tentu stay at home berkepanjangan itu membosankan bukan? Di situlah tantangan kita untuk menciptakan sebuah suasana yang nyaman, seru dan sehat tentunya di rumah kita. 
Awal ketika di himbau untuk stay at home, dikira hanya sebulan dua bulan ternyata tidak berasa sudah 5 bulan saja kita stay at home. Tanpa rekreasi bahkan tanpa bertemu dengan teman-teman dan saudara-saudara kita. 

Aku pun mengajak anak-anak ikut berpikir permainan apa yang ingin mereka mainkan di rumah (selain main games online atau nonton youtube), sebisa mungkin tidak terlalu banyak bermain gadget. Tidak hanya permainan, tapi juga membuat bioskop mini yang sederhana, membuat mini garden (bercocok tanam), membuat kreasi makanan atau cemilan. Hal-hal seperti ini adalah hal-hal yang bisa mengusir rasa bosan juga stress pada anak dan kita juga sebagai orangtua tentunya, ditambah anak-anak pun menjadi berpikir, daya kreatifitas anak muncul, otak dan fisik mereka terus bergerak.


5. Mengajarkan anak-anak Life Skill selama di rumah

Terakhir adalah Life skill. Seperti apa life skill yang aku berikan kepada anak-anak? Seperti membersihkan tempat tidur mereka, belajar sapu, pel, memasak, cuci baju, cuci piring bekas mereka makan dan beberpa kegiatan pekerjaan rumah lainnya.

Sejak libur lebaran kemarin, mba ART aku sudah tidak aku pekerjakan sehingga, aku tidak di bantu oleh assisten rumah tangga lagi dalam hal pengurusan rumah. Karena itu, aku mengajarkan anak-anak juga untuk hidup mandiri dan tidak tergantung oleh orang lain termasuk mba ART di rumah.
Terbukti semua bisa di jalankan oleh anak-anak. 

Aku dan pak suami pun menjelaskan kepada mereka kenapa perlu sekali bisa melakukan pekerjaan rumah seperti ini, bahkan sapu atau jelmur baju saja juga perlu skill. Kami bilang bahwa, ketika mereka dewasa nanti, kehidupan mereka belum tentu bisa sebaik sekarang (walau pastinya orangtua ingin anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik lagi, lebih sukses, lebih kaya), tapi kita tetap tidak tahu kehidupan mereka 5 tahun lagi seperti apa. Oleh sebab itu, mereka perlu belajar life skill dari usia mereka sekarang ini.

Inilah yang aku terapkan dan ajakrkan di rumah. Inilah cara aku mengedukasi kepada anak mengenai New Normal Life yang kita jalankan saat ini. Dengan melakukan 5 hal di atas, secara tidak langsung aku merasa sudah mengajarkan kepada anak-anak mengenai a new normal life saat ini, dan siapa tahu bisa membantu para Mom dan Ayah semua dalam mengedukasi New Normal Life kepada anak.

Thanks you for reading and see you on my next blogpost 💖💖





Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

8 komentar

  1. waaa iya yaa, agak susah ngejelasinnya ke anak anak sepertinyaaa, semoga anak anak dapat mengerti dengan baik yaaa, tentang new normal ini hihihi

    BalasHapus
  2. saya pernah kebingungan juga menjelaskan ke keponakan saat dia nanya tentang covid-19, usianya baru 4,5 tahun tapi sangat kritis, mamanya guru dan setiap hari dia sering dibawa ngajar, jadi kosa kata dan pengetahuannya di atas rata-rata. saya jawab A dia akan nanya lagi, saya jawab B dia akan nanya lagi apa itu B terus aja. sementara saya belum terbiasa ngasih penjelasan ke anak-anak, jadi memang harus pintar-pintar ya mba memilih kata menjelaskan ke anak. waktu itu bingung harus jelasin dari mana. dan kemarin mamanya yang ditanya apa itu new normal, karena dia di bawa ke sekolah dan nanya "udah boleh ke sekolah ya mah", mamanya jawab "kan sudah new normal" panjanglah tuh obrolannya hehehe

    BalasHapus
  3. Wah ini keren sih emang harus bgt dijelaskan kalau anak jaman now... suja pada bagian belajar life skill.. krn hidup ga selamanya mulus ya mbak

    BalasHapus
  4. I discussed a lot with the kids about the new normal and indeed they all need to confront it as well

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah anak2 paham itu virus corona krn sering liat ortunya liat berita dan banyak nanya itu apa, mengapa gak boleh eluar dan main sama temen,mengapa gk sekolah dll. Kalau anak kecil mungkin pinter2nya bikin mereka betah aja ma camilan dan aktivitas di rumah. Yg agak susah kalau anaknya udah menginjak abege, kudu dijawab dan dijelaskan pakai logika yg lbh jauh ya mbak hehe

    BalasHapus
  6. anak2 sekarang udah paham kalau kita harus diam di rumah aja karena ada virus corona yang bisa membahayakan kakek nenek :) tapi kadang kasihan juga karena mereka yang biasa aktif jadi terbatas ruang geraknya

    BalasHapus
  7. Mengenalkan anak dan mengajari banyak hal PR banget ya Mba sebagai orangtua
    dengan post blogmu aku juga belajar menjadi calon orang tua yang baik. Makasih banget ya mba, beberapa keponakan juga menanyakan new normal, yang kuderngar dari versi emaknya

    BalasHapus
  8. Anakku yang pertama suka nggak mau disuruh pakai masker, maskernya sengaja digeletakin di mana aja biar kalau keluar rumah nggak pakai masker huhu, kesel juga tapi mesti sabar ya

    BalasHapus