Cara Terbaik Berinteraksi Dengan Generasi Z

7 komentar

Begini Cara Berkomunikasi Dengan Generasi Z




Assalamualaykum, 

Apa kabar teman-teman semua? Bagaimana liburan panjangnya? Para Mom yang anak-anaknya sudah masuk sekolah pasti senang ya bisa punya waktu 'Me Time' beberapa hari karena anak-anak lagi libur sekolah 😊.

Aku juga lagi senang, menikmati waktu 'Me Time' selama 5 hari ke depan, karena si bungsu lagi libur sekolahnya. Iya walau daring tapi tetap lumayan menyita waktu aku juga. Si kakak nomor satu dan dua kebetulan sudah di grade 8 dan 10. Mereka berdua saat ini, aku pindahkan ke sekolah dengan metode homeschooling, jadi jadwal seminggu belajarnya hanya 2 hari dan per hari belajarnya hanya 4 jam saja,  jadi sudah bisa mandiri dan sudah bisa mengerjakan sendiri. 

Jika si kakak kesulitan menemukan jawaban soal saat sedang mengerjakan tugas, mereka tinggal bertanya ke Mbah google. Rasanya lebih percaya sama Mbah Google daripada Ibu Bapaknya. 

Tidak hanya ketika sedang mengerjakan tugas, hal apapun mereka lebih suka bertanya atau mencari tahu via media sosial daripada bertanya ke orangtuanya. Itulah si sulung dan si nomor dua yang mana mereka adalah anak-anak generasi Z, di mana generasi Z ini lebih percaya media online daripada bertanya ke guru atau ke orangtua mereka.

Pe-er banget sih buat aku sebagai orangtua dari generasi Z ini. Tinggal bagaimana aku bisa beradaptasi dan belajar, begitu juga dengan anak-anak, bagaimana mereka belajar memahami keadaan lingkungan sekitar dan tetap memiliki empati, akhlak serta attitude yang baik ketika bersosialisasi dengan baik kepada yang lebih tua atau kepada yang lebih muda.


Apa sih yang di maksud Generasi Z itu?

Generasi Z atau kita singkat Gen Z adalah para generasi yang berani, mandiri, pragmatis dan berprestasi. Baik yang kelahiran tahun 1995 ke atas, mereka inilah yang masuk kategori Gen Z. Mereka adalah generasi yang lebih suka melakukan komunikasi online daripada komunikasi langsung.


Bagaimana Cara Terbaik Berinteraksi dengan Generasi Z?

Bagi kita yang mungkin masuk sebagai orangtua milenial generasi Y, tentu perlu adaptasi dan memahami para generasi Z ini. Apalagi jika bekerja satu tim dengan generasi Z ini. Bagaimana cara kita berinteraksi dengan mereka tanpa ada konflik dan semua tetap berjalan dengan baik? Mungkin sharing berikut bisa menjadi salah satu masukan bagi kita para orangtua

Beri Kepercayaan 

Generasi Z ini pada dasarnya mereka kreatif dan bahkan cenderung berpikir 'Out of The Box' karena itu, coba beri mereka kepercayaan untuk bisa melaksanakan sebuah pekerjaan dengan cara mereka. Minta mereka memberitahu kita akan ide mereka dalam melakukan sebuah pekerjaan yang sedang kita berikan kepada mereka. 
Dengan adanya penjelasan di awal, kita akan paham proses yang akan mereka lakukan. Inilah yang aku lakukan ke anak aku. Ketika si kakak nomor satu kemarin ada tugas project dari sekolahnya dan dia bercerita akan buat project itu, lalu aku sebagai ibunya bertanya dahulu, apa yang akan dia lakukan step by stepnya dalam mengerjakan. Setelah itu, aku minta si kakak setelah selesai mengerjakan project sekolahnya, tolong kasih ke aku dulu untuk aku cek dan aku bantu kasih masukan mana yang kurang dan mana yang sudah Ok. 

Di situlah saat aku bisa masuk untuk berkomunikasi dengan si Kakak. Jadi dengan memberikan mereka kepercayaan di awal, bisa membuat mereka percaya diri, merasa di anggap dan berani mengeluarkan kreativitas mereka secara maksimal. 


Ada di saat mereka butuh

Seperti kita ketahui bahwa Gen Z ini adalah generasi yang mobile. Media sosial adalah tempat mereka mencari informasi, mengadu dan berinteraksi satu sama lain. Sebagai orangtua yang memiliki anak Gen Z, maka yang aku lakukan adalah memiliki akun media sosial yang di miliki oleh anak-anak aku (si sulung dan si nomor dua). 
Ketika mereka butuh ibunya, dan saat itu si kakak sedang buka instagram lalu menghubungi aku via instagram, maka aku sudah siap ada di saat mereka butuhkan di instagram. Sehingga komunikasi antara aku dan anak aku tetap berjalan. 
Manfaat kita nih sebagai orangtua generasi Y adalah kita jadi bisa update digital tanpa perlu kursus secara khusus. Sebab secara tidak langsung kita belajar mengoperasikan media sosial kita dari anak-anak kita para Gen Z ini.


Jadi Influencer Parents Bagi Anak Generasi Z

Sekitar 65% - 75% generasi Z, ketika melihat sebuah iklan atau konten, lebih percaya kepada yang lebih real atau nyata. Kita ambil contoh nih, ketika akan membeli sebuah gadget atau mau mencoba kopi kekinian baru, mereka rata-rata mencari informasi atau referensi melalu testimoni langsung para influencer, bukan kepada selebgram yang terima endorse-an.

Melihat ini, kita sebagai orangtua jika ingin anak-anak kita kagum, percaya dan mau mendengarkan ucapan kita, maka kita perlu menjadi sosok 'Influencer' bagi mereka. Berikan bukti nyata dari kita, yang mana bukan sekedar 'katanya', sebab yang real itulah yang paling di sukai oleh anak generasi Z ini.


Inilah tiga cara yang aku lakukan kepada anak-anak aku yang masuk kategori generasi Z. Ketiga hal ini juga bisa lho kita terapkan kepada tim di bisnis kita yang mungkin rata-rata adalah para Gen Z.
Ok semoga sharing aku bisa mermanfaat bagi para orangtua yang memiliki anak generasi Z.

Bagi ada yang mau menambahkan, silahkan boleh berikan interaksinya melalui kolom komentar. See you on my next blogpost ya 💖💖





Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

7 komentar

  1. betul sekali apa yang mba tulis, saya sempat baca beberapa penelitian dan buku tentang generasi Z ini, mereka hidup di zaman kemajuan teknologi terbaru, salah satunya ya mereka lebih suka dengan kehidupan online, sehingga kadang suka banyak gak nyambungnya sama generasi sebelumnya, memberi kepercayaan menjadi salah satu solusi untuk menjaga komunikasi dengan baik, ini yang saya rasakan dengan sepupu-sepupu saya mba

    BalasHapus
  2. Setuju sih aku terutama di bagian influencer parent. Kita harus bisa memberikan contoh dulu baru deh anak2 bisa ikut aturan kita.

    BalasHapus
  3. Kebetulan adikku gen Z sementara aku gen Y, memang berbeda cara diskusinya, tapi akhirnya cocok juga sih hehe

    BalasHapus
  4. Makasih banget tipsnya kak. Kalo anak yg lahir di generasi 2010-an jg ktnya masik gen alpha ya, bener ga? Dan pola komunikasinya nanti bakal beda lagi.

    BalasHapus
  5. Selebgram dan influencer itu beda ya? Kukira sama aja, karena selebgram itu menginfluence orang. Tapi bener emang, ortu harus bisa menginfluence anak-anaknya ya.

    BalasHapus
  6. Iyaya...perbuatan lebih tertanam kuat di benak anak-anak generasi Z daripada hanya menyuruh namun tidak dipahami pentingnya untuk apa bagi mereka.
    Komunikasi yang mesti dipahami dan dipelajari para orangtua.

    BalasHapus
  7. informasi ini menarik sekali sih, btw kalau untuk akun medsos anaknya mbak, mbak suka cek2 gitu ga? apakah minjem hapenya ngecek atau sampe login juga ke akun anak mbak di hape mbak.. hehe share donk penasaran

    BalasHapus