Assalamualaykum,
Malam ini, di rumah aku hujan turun deras. Awal tahun 2021 memang lagi sering hujan nih, semoga memang pertanda rezeki dan kebaikan untuk aku di tahun 2021 ini...Aamiin YRA.
Selama 2 tahun kemarin memang masa aku lagi mencoba bangkit ketika bisnis satu-satunya mengalami penurunan. Mencoba bangkit dan tidak mengandalkan satu sekoci pendapatan dalam hidupku. Iya .. pengalaman kegagalan yang tidak mau lagi aku rasakan.
Ketika sedang mencoba bangkit dan membangun jaringan bisnis satu lagi yang baru aku bangun, tiba-tiba cobaan pandemi karena adanya wabah virus Corona datang. Wow banget kan cobaan yang aku dapat. Sempat sih aku merasa insecure, menarik diri dari my social life. Insecure-nya sih lebih karena aku merasa sedang gagal dan ingin muhasabah diri dulu agar tidak terlalu down ketika bertemu orang lain.
Masalah dari penurunan bisnis aku 2 tahun ini tidak membuat aku down banget sih, dibanding 9 tahun lalu ketika aku juga mengalami kegagalan dalam bisnis. Mentalnya sudah lebih 'jadi', sudah lebih matang menghadapinya dengan tahu apa nih yang harus segera aku lakukan.
Proses bangkit itu bukanlah hal yang mudah. Tidak semudah kata-kata para motivator yang menyemangati "Ayooo...kamu bisaa. Terus bangkit..." . Teori lebih mudah dibanding dengan kenyataan mewujudkan teori tersebut. Tetapi ketika kita sudah lakukan step by step teori-teori yang kita pelajari, semua akan menjadi terasa mudah menjalankannya.
Apa yang aku lakukan untuk bangkit lagi? Aku melakukan DAI. Apa itu DAI?
1. Doa dan Muhasabah
Berdoa itu tidak hanya ketika kita sedang mengalami kesulitan saja, tetapi setiap apa yang akan kita lakukan seperti mulai makan, mulai mau tidur, mau mandi, mau meeting dengan klien tentunya kita perlu lakukan berdoa. Setiap kita berdoa, Insha Allah akan selalu di ijabah oleh Allah, hanya bedanya ada yang bentuk jawaban Nya langsung dan ada yang tidak langsung.
Ketika aku menghadapi masalah kemarin, tentu aku tidak mengurangi doa aku, justru menambahnya sambil aku muhasabah diri. Muhasabah diri disini lebih kepada mengevaluasi apa yang kemarin sudah aku lakukan. Apakah aku ada mendzolimi orang lain, apakah ada sedekah aku yang kurang, ibadah aku yang belum intens dan masih banyak hal lagi yang urusannya seputar habluminanas dan hambluminallah.
Setelah itu aku baru mengevaluasi strategi bisnis yang kemarin sudah aku lakukan. Apakah strategi yang aku lakukan kemarin sudah efektif atau belum dalam kenaikan omset bisnis aku. Semua ini dilakukan dengan tenang. Sebab jika diri kita gelisah maka kita tidak bisa melakukan muhasabah diri, doa pun tidak akan khusyuk.
Keluarkan semua masalah, nangislah jika memang kita perlu nangis dan lakukan dengan tenang. Ketika inilah momen kita akan merasa lebih dekat dengan sang Maha Pencipta.
2. Action
Jangan terlalu lama terpuruk, bangkitlah...dunia ini indah ketika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Setelah aku melakukan step pertama yaitu berdoa dan muhasabah diri, aku harus memutuskan segera bangkit. Dari langkah DAI, yang kedua adalah Action.
Ketika dalam doa, aku mengucapkan taubat, ingin memperbanyak sedekah, memperbaiki habluminanas dan habluminallahnya maka tentu aku harus actionkan doa dan janji aku ini di dalam kehidupan dan aktivitas aku.
Ketika sudah mengevaluasi strategi bisnis dan memperbaiki yang kurang, aku pun langsung mempraktekkannya dan ikhtiar dengan lebih tenang menjalankannya. Agar tidak lagi melakukan kesalahan yang kesekian kalinya.
Action, ikhtiar, berusahalah dengan mindset yang positif dan hati yang bahagia, begitu kata guru spiritual aku. Ketika positif thinking serta hati kita bahagia, maka hasilnya Insha Allah akan bermanfaat dan lebih baik dari sebelumnya.
3. Ilmu dan Optimis
Sambil Action atau ikhtiar, aku mengupgrade diri aku juga dengan ilmu. Ilmu yang aku aku cari tidak hanya ilmu duniawi saja tapi juga ilmu agama aku, agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Action atau ikhtiar yang aku lakukan akan lebih memiliki manfaat jika ada ilmu di dalamnya.
Seperti Hadist Riwayat dari Imam Baihaki : "Sebaik Baik Manusia adalah yang paling Bermanfaat Bagi Orang Lain". Karena itu untuk menyemangati diri agar bangkit dari keterpurukan, aku selalu ingat hadist riwayat ini agar aku bisa bangkit dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Bagi teman-teman yang saat ini sedang merasa down, yuk bangkit..ingat Allah selalu bersama dengan kita dimanapun kita berada. Allah tidak akan memberikan ujian kepada hambaNya diluar batas kemampuan hamba Nya. Oleh sebab itu yakinlah Allah akan selalu menjaga kita.
Semoga bermanfaat dan see you on my next blogpost
Woman Creative Partner
test
BalasHapus