Kompetitor Vs Team dan Konsumen

11 komentar

Pentingnya Kompetitor Bagi Bisnis Kita 




Assalamualaykum,

Postingan kali ini, aku mau sharing tentang #SharingBisnis versi aku nih. Aku mau sharing soal "Kompetitor vs Konsumen". Aku terinspirasi setelah membaca sharing dari Rico Huang, salah satu anak muda Milenial yang sukses dalam berbisnis.

Menurut aku, postingan Rico Huang mengenai 'Kompetitor vs Konsumen' ini bagus banget untuk kita pahami terutama bagi yang sedang membangun sebuah bisnis. 

Ada sebagian Pengusaha yang Fokus nya memikirkan 'Kompetitor' terus menerus, sampai mereka lupa memikirkan 'Team dan Konsumen' mereka yang sudah setia selama ini. Karena begitu Fokus nya memikirkan kompetitor, sehingga lupa bahwa setiap hari konsumen Semakin Banyak..iya semakin 'BANYAK yang HILANG' 😄.
Nah, kalau sudah seperti ini kan sayang banget. Kita sudah investasi sekian banyak rupiah, belum lagi tenaga juga pikiran, eeh konsumen nya hilang. Tidak mau dong ya kita kehilangan konsumen kita?


Contoh nya seperti apa sih terlalu Fokus memikirkan 'Kompetitor' itu?

Mungkin secara tidak sengaja dan tanpa kita sadari, kita memiliki sifat seperti ini yaitu menjadi 'Follower' dari Kompetitor kita. 
Misal nya nih teman-teman sudah punya sebuah produk dan brand sendiri. Kebetulan kita ini ingin fokus ke dunia kecantikan, yang kita keluarkan adalah produk brand skincare yang relate tentunya dengan produk kecantikan, let say kita keluarin produk sunscreen dan Micellar water. Alhamdulillah, produk kita lumayan bisa diterima di masyarakat, terutama kaum hawa yang butuh banget perawatan wajah. Ketika sedang berjalan, teman-teman melihat Kompetitor yang bergerak di dunia per-skincare-an yang level bisnis nya sama dengan teman-teman, kok mengeluarkan produk minuman Healthy Honey yang klaim nya bisa menjaga kecantikan juga selain tentunya menjaga kesehatan. 
Ternyata Healthy Honey nya laku di pasaran dan salah satu konsumen kita pun ada yang beli produk Healthy Honey dari kompetitor kita.

Melihat seperti itu, lalu buru-buru deh teman-teman keluarin produk Healthy Honey juga. Padahal di awal buat bisnis, teman-teman mau nya fokus di dunia skincare saja, tapi melihat kompetitor kita menjual produk yang berbeda, lalu  teman-teman juga mau mencoba mengambil pasar yang sama.
Setelah itu kompetitor kita yang lainnya mengeluarkan produk pelangsing agar tampil cantik, lalu kita ikutan juga buat produk pelangsing, karena khawatir konsumen kita lari ke mereka.
Kalau seperti ini, bisa jadi kita akan kehilangan konsumen kita dan membuat bingung team reseller kita, sebab visi misi nya sudah melenceng.

Mengembangkan bisnis itu bagus, tapi kalau belum ada satu tahun berjalan, lebih baik jangan dulu mengembangkan produk yang berbeda dari visi misi kita di awal.
Alangkah bagus nya produk awal kita yang sudah kita keluarkan tadi yaitu produk sunscreen dan micellar water, kita bisa keluarkan produk series pendamping nya seperti cream malam nya mungkin atau serum wajah nya. Jadi jangan langsung 'loncat' keluarin produk yang berbeda dari produk awal kita di setahun pertama. Bangun branding bisnis kita dahulu, ingin terkenal sebagai produk apa, baru lah nanti kita bisa mengembangkan nya sesuai kebutuhan pasar konsumen kita apa.

Guru Bisnis aku bilang, jika kita ingin membuat bisnis, coba perhatikan hal berikut ini. Apa saja? 
  • Jangan membuat sebuah bisnis yang bisnis tersebut lagi happening di masyarakat.
  • Jangan membuat produk bisnis yang sama hanya karena Takut Kalah Bersaing.
  • Jangan membuat produk bisnis dengan maksud tujuan ingin mengalahkan Bisnis kompetitor kita.
That is a BIG NO NO


Zaman Revolusi Industri 4.0 bukanlah zaman nya saling berkompetisi, tapi zaman nya saling berkolaborasi. Daripada kita fokus memikirkan kompetitor kita seperti apa, lebih baik fokus kepada team serta konsumen kita. Perbaiki kualitas produk brand kita, fokus memberikan mentoring kepada team yang ada, perbaiki pelayanan kepada konsumen, andalkan customer service yang ramah dan bisa memberikan solusi, pikirkan packaging yang baik dan sebagai nya.

Ada yang berpendapat bahwa, melihat Kompetitor itu perlu lho Mba Cilya, karena sebagai pemicu kita untuk bisa lebih maju lagi dan penambah semangat untuk mengembangkan bisnis kita agar bisa berkembang.


Iyess..ada benar nya kita boleh sesekali survei produk serta pelayanan seperti apa dari Kompetitor kita, tapi bukan berarti kita pikirin dan kita fokusin apalagi meniru dan menyaingi. Apa yang dia lakukan lalu kita juga ikutan lakukan, apa yang di produksi kompetitor kita lalu kita juga ikutan keluarin produk yang sama dan berusaha mengambil alih konsumen mereka.

Jadilah pebisnis yang Sukses tanpa harus menyaingi kompetitor. Jika kita Fokus dengan Kompetitor kita, Kita hanya akan dapat 'NOTHING'. Tapi kalau kita fokus ke Team serta Konsumen kita, maka kita akan dapat 'SOMETHING' yang akan buat bisnis kita 'GROW' lebih cepat.

Semoga sharing aku ini bermanfaat ya. Mungkin ada teman-teman yang sudah mulai berbisnis? Sharing dong pengalaman nya, di kolom komentar 😉😉

Have a good Day everyone..see you on my next blogpost 💖💖







💗 Cilya ðŸ’—
Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife

  





Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

11 komentar

  1. Jika kita Fokus dengan Kompetitor kita, Kita hanya akan dapat 'NOTHING'. Tapi kalau kita fokus ke Team serta Konsumen kita, maka kita akan dapat 'SOMETHING' yang akan buat bisnis kita 'GROW' lebih cepat.

    bagian ini harusnya di bold mbak, karena ini bagus banget :)

    BalasHapus
  2. Aku jadi inget spa di kotaku yang mendadak jualan jasa pregnancy massage, padahal tempat dia sendiri belum begitu nyaman. Aku ngerti dia buka itu karena spa tetangganya jualan pregnancy massage, Kurasa mestinya dia konsentrasi memperbaiki tempat spanya dulu, baru diversifikasi jasanya.

    BalasHapus
  3. yap daripada memikirkan saingan yg selalu tambah inovasi biar dikatakan 'beda', mending perbaiki kualitas agar konsumen nyaman dan gak berpindah ke lain hati ya kak

    BalasHapus
  4. Untuk apa selalu melihat kompetitor walaupun memang terkadang perlu . Tapi menurutku ya mbak kita lebih baik lebih kreatif lagi dalam membuat inovasi inovasi menarik sebagai pemancing usaha kita

    BalasHapus
  5. Ternyata malah dianjurkan nggak usah terlalu fokus pada kompetitor ya mba. Justru kita harus punya gebrakan sendiri dan tidak sekadar ngikutin apa yang dilakukan oleh lawan bisnis kita. Noted.

    BalasHapus
  6. Makasih mba sharingnya. Aku juga setuju sama pendapatnya mba. Keseringan ngintai kompetitor malah lalai sama bisnis sendiri. duh, jangan sampai deh ya.

    BalasHapus
  7. Kalau terus ngurusi kompetitor malah gak fokus sama produk yang sudah diproduksi ya. Bisa jadi malah kualitas produknya menurun.

    BalasHapus
  8. Sebagai pengingat untuk aku nih mba. Terkadang emang sering liat yanh zebelah akhirnya nggak maju

    BalasHapus
  9. ilmunya bermanfaat banget sih mba! apalagi yang bagian ini 'Jangan membuat sebuah bisnis yang bisnis tersebut lagi happening di masyarakat.' kalo lg happening tuh cepet bgt ilangnya ga long last

    BalasHapus
  10. Setuju! Kompetitor itu penting untuk diketahui, tetapi tak perlu dikepoin sampai dalam atau mungkin malah jadi pikiran sampai dalem. Yang utama adalah mengembangkan produk sendiri dan berbaik hati dengan konsumen, supaya lancar jayaaaa usahanya.

    BalasHapus
  11. Wah padahal banyak lho brand-brand yang kompetitif dan berlomba mengeluarkan produk yang sama. Jadinya kurang excited lagi saya sebagai konsumen.

    BalasHapus