Assalamualaykum,
Sebagai seorang ibu dan pebisnis, ada satu pelajaran berharga yang selalu aku pegang teguh, yaitu berpendirian itu adalah penguat harga diri yang tidak ternilai. Ketika kita hidup bersosialisasi dan memilih jalan kehidupan yang berbeda dari orang lain, omongan dan pandangan orang lain bisa menjadi salah satu potensi menjatuhkan.
Contoh waktu awal-awal aku mulai memutuskan bisnis travel, ada beberapa yang beranggapan bahwa aku dan suami mengambil langkah yang riskan, yang tidak sopan (karena di anggap kami melupakan kebaikan salah satu perusahaan travel tempat kami menjadi mitra sebelumnya), tapi aku pribadi tetap menjalankannya bareng Pak Suami. Kunci utamanya kita perlu yang namanya Percaya Diri dan Keyakinan akan Sukses. Dengan dua hal ini yang juga bagian dari modal kita, maka dengan sendirian pun, Insha Allah kita bisa tetap berjaya dan sukses, bahkan saat dukungan terasa minim.
Aku ingat sekali, waktu awal aku memutuskan untuk mulai syiar Baitullah (dengan keliling Indonesia mengadakan seminar dan sosialisasi), ada banyak sekali yang mengucapkan kalimat-kalimat yang nadanya mempertanyakan. "Yakin bisa bagi waktu urus anak dan syiar?", "Nanti kalau bisnisnya gagal bagaimana?", bahkan ada yang bilang "Untuk apa bisnis, urus itu anak kamu".
Jujur sih dengar yang begini ini suka kadang hati ciut. Tentu sebagai seorang ibu, tanggung jawab aku terhadap anak-anak adalah wajib. Tapi jauh di lubuk hati, aku tahu jalan yang ingin aku raih. Aku punya visi, masih muda, masih punya semangat dan aku percaya akan kemampuan aku.
Membangun dan Mewujudkan Impian Versi Aku
Bagaimana aku membuktikan kebenaran prinsip ini dalam kehidupan aku sehari-hari?
- Memperkuat Pondasi Diri. Aku memperbanyak networking, meng-upgrade skill aku, memperbanyak ilmu bisnis. Semakin banyak yang aku pelajari dan semakin terampil, tentu membuat aku semakin kuat rasa percaya diri aku. Pengetahuan dan pengalaman adalah senjata untuk menepis sebuah keraguan, baik dari dalam diri maupun dari luar.
- Belajar untuk Tidak Terlalu Menggubris Omongan Orang. Pilihan aku ini bukan artinya aku menjadi wanita anti-kritik ya. Kritik yang tentu sifatnya membangun, dengan senang hati akan aku tampung sebagai bahan perbaikan aku. Tapi jika ada komentar yang sudah sifatnya merendahkan, aku memilih untuk tidak membiarkannya mengakar dalam pikiran. Tetap fokus pada tujuan dan mensortir perkataan orang lain, apakah perkataan mereka membuat aku maju atau malah menghambat. Jika menghambat maka aku tinggalkan.
- Konsisten dan Persisten. Berpendirian bukan hanya soal bicara tapi juga soal tindakan. Aku membuktikan pendirian aku dengan kerja keras, kerja pintar serta dedikasi aku. Melihat hasil nyata dari setiap usaha yang aku lakukan, secara otomatis memadamkan keraguan orang lain dan membuktikan bahwa apa yang aku yakini ini memang jalan yang benar.
- Bersyukur dan Self Reward. Setiap hasil yang aku dapatkan baik itu ketika menemukan masalah, atau tercapai goals dan planning aku, pokoknya sekecil apapun itu aku bersyukur. Ditambah aku berusaha untuk memberikan self reward untuk diri aku atas pencapaian yang telah aku dapatkan. Karena aku percaya bahwa setiap kita menghargai perjalanan dan hasil yang kita raih, itu akan semakin memperkuat keyakinan diri kita.
Bagi teman-teman yang saat ini sedang berjuang mewujudkan impian teman-teman dan merasakan bagaimana pandangan orang lain yang terkadang memberatkan, ingat ini deh: Percayalah pada diri sendiri, pada intuisi, kenali diri dan potensi diri. Jadi tidak perlu menunggu tepuk tangan dari semua orang untuk memulai atau melanjutkan langkah kamu.
Karena pada akhirnya, kebahagiaan dan kesuksesan sejati itu berasal dari keberanian kita untuk menjadi diri sendiri, berdiri teguh dan membuktikan bahwa kita mampu, bahkan saat kita harus berjuang sendiri. Tulisan aku ini juga sebagai pengingat dan semangat untuk diri aku sendiri. Salam sukses untuk teman-teman semua ya.
Tidak ada komentar