Ketika Sahabat Berubah, Berikut Cara Menyikapinya

Tidak ada komentar

 

Ketika Sahabat Berubah, Berikut Cara Menyikapinya

Assalamualaikum,

Di sela kepadatan jadwal aku di bulan Desember ini, ada banyak undangan dari para sahabat-sahabat aku. Mulai dari undangan arisan, undangan lunch bareng sampai pada ajakan jalan-jalan Traveling kecil ke luar kota.

Di WA grup persahabatan kami, tentu bisa ditebak kalau tidak semua bisa ikutan. Ada yang urusan anak, kegiatan di sekolah anak, pekerjaan yang sedang lokus di akhir tahun, ada yang sakit dan sebagainya. Ya waktu kami tidak seperti dulu lagi, sebab tentunya kami semua sudah memiliki prioritas hidup masing-masing, walau kadang tetap kami usahakan untuk bertemu.

Dari persahabatan yang sudah terjalin hampir 20 tahun ini bukan berarti adem ayem selalu, pasti ada kalanya kita berselisih paham dan hal itu tentu wajar saja dalam sebuah hubungan. Bahkan kadang ada juga salah satu dari kami yang mengalami masa tiba-tiba berubah sikapnya. 

Agar persahabatan ini tetap langgeng, saya biasanya melakukan beberapa hal berikut ini yang mungkin bisa membantu teman-teman juga nih yang saat ini sedang mengalami juga sahabatnya berubah sikap tanpa jelas ada masalah apa.

1. Cari Tahu Sejak Kapan Berubah

Biasanya ketika sahabat kita berubah, kita baru menyadarinya setelah agak lama. Kalau sudah begini, coba tenang in hati dulu dan mulai mengingat-ingat, kira-kira sejak kapan sahabat kita mulai berubah sikapnya. Jika sudah teringat kapan terjadi perubahan sikapnya, maka coba perkecil lagi kira-kira ada kejadian apa.

2. Ajak Ketemu dan Diskusi

Setelah poin satu sudah terjawab, yuk coba mulai deh buat janji. Ini yang aku lakukan juga, ajaknya juga ya ajak ketemuan seperti biasa, ngopi-ngopi seperti kebiasaan sebelumnya. Ketika momen inilah kita bahas dan utarakan bahwa kita merasa ada perubahan pada sahabat kita ini. Tanya apa sahabat kita ada masalah dan sebagainya.

3. Hindari Menghakimi dan Menyalahkan Diri Sendiri

Dari hasil ngobrol dari hati ke hati, usahakan untuk tidak menghakimi dan memberi saran. Jadilah pendengar yang baik dan bahkan jika ternyata perubahan sikapnya karena kita, maka sebaiknya kita meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kita pun juga jangan menyalahkan diri kita terlalu berkepanjangan. 

4. Stay Positif Thinking and NO Overthinking

Apapun hasil dari hit-chat dengan sahabat kita, tetaplah untuk selalu positif thinking. Apalagi jika sahabat kita ini tidak mau bercerita atas apa yang dia alami sehingga dirinya berubah. Selain itu juga kita jangan Overthinking memikirkan hal-hal yang tidak-tidak. Jangan sampai Overthinking kita malah makin membuat sahabat kita menjauh.

5. Muhasabah dan Intropeksi Diri

Setiap kejadian tetaplah menjadi sebuah pelajaran hidup kita. Walau sahabat kita mengatakan bahwa perubahan sikapnya bukan karena kita, bukan berarti kita tidak Intropeksi diri. Tetap perlu muhasabah dann Intropeksi diri kita. Jadilah seorang sahabat yang terbaik bagi sahabat kita.

Jika dari kelima langkah di atas masih membuat sahabat kita tidak kembali kepada sikapnya semula dan bahkan cenderung makin menjauh dan peri dari hidup kita, janganlah bersedih. Mereka pergi menjauh bukan karena tidak sayang tapi memang sudah merasa tidak sefrekuensi lagi dengan kita. 

Ingat bahwa orang akan datang dan pergi dalam kehidupan kita, maka jangan terlalu sedih berlarut-larut. Move on, perluas wawasan, pergaulan dan pertemanan. Bisa jadi teman baru kita bisa menjadi sahabat baru kita yang lebih langgeng lagi. 





Tidak ada komentar