Tampilkan postingan dengan label Lifestyle. Tampilkan semua postingan

Jangan Maklum Dengan Pikun, Kenali Gejala Alzheimer

Tidak ada komentar

Jangan Maklum Dengan Pikun, Kenali Gejala Alzheimer


 

Assalamualaykum,

"Duh..sudah pikun nih, kemarin taruh kunci dimana sih?". Seharian ngedumel masalah kunci laci yang tak kunjung ketemu, berasa sudah tua deh nih kalau suka pikun dan pelupa seperti ini!

Apa mungkin pikunnya aku ini karena faktor U (umur), sebab menjelang kepala 4 nih. Terkadang aku suka bertanya sendiri “Apakah bahaya suka pikun atau pelupa seperti ini?”. Mengingat usia aku juga belum terlalu tua banget.

Jadi ceritanya adalah, di hari Minggu pagi kemarin, terjadi sebuah kehebohan kecil di rumah aku... Heboh karena aku mencari kunci laci meja rias aku. Sampai semua orang yang ada di rumah (tanpa terkecuali si bungsu), ikut mencari kunci laci meja rias aku. Baru hari Sabtu pagi kemarinnya, aku habis selesai beres-beres meja rias aku, sambil mensortir mana skincare dan makeup aku yang sudah mau kadaluarsa. Lalu barang-barang itu semua, aku jadikan satu di dalam kotak, dan rencananya mau aku buang hari Minggu pagi. Setelah selesai aku taruh di kotak, kotak tersebut aku masukin ke laci meja dan lacinya aku kunci.

Biasanya kunci-kunci aku taruh di dalam gelas kecil yang isinya khusus untuk menyimpan kunci-kunci dan gelas ini aku taruh di atas meja rias aku. Tapi Minggu pagi ketika aku mau ambil kunci tersebut, kuncinya tidak ada di dalam gelas itu.

Jadi keinget deh materi webinar yang aku ikuti via zoom di hari Minggu pagi. Aku ikut webinar Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia – Ajak Dokter dan Masyarakat untuk Kenali Gejala dan Segera Obati Pikun.

Dalam rangka memperingati Alzheimer Awareness Month pada bulan September ini, PT Eisai Indonesia (PTEI) dan PERDOSSI mengadakan Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia yang mana merupakan bagian dari program kampanye edukatif #ObatiPikun.

Buat aku pribadi, webinar ini penting banget untuk aku yang suka lupa. Seperti pertanyaan aku di atas, “Apakah bahaya suka pikun atau pelupa seperti ini?”. Jadi aku akan cari tahu jawabannya di webinar ini.

  

Pelupa dan Pikun itu Berbeda

Ternyata nih, Pelupa dan Pikun itu berbeda lho. Bedanya apa ya?

PELUPA

  • Pelupa karena gangguan pemusatan perhatian sementara
  • Lupa nama orang yang jarang ketemu
  • Mengeluh sering lupa, tapi dapat memberikan contoh hal yang dilupakan
  • Sesekali kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara
  • Ingat hal penting, pembicaraan terganggu
  • Kehidupan Sosial seperti biasa
  • Kadang kesulitan menentukan arah, tapi tidak sampai tersesat

PIKUN

  • Pikun karena fungsi kognitif menurun disertai gangguan aktivitas keseharian
  • Lupa nama orang yang sering ketemu
  • Mengeluh lupa hanya bila ditanya, dan tidak bisa memberikan contoh apa yang dilupakan
  • Sering kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara
  • Sering lupa hal penting, kemampuan bicara sangat terganggu
  • Kehilangan minat untuk aktifitas social
  • Tersesat, bahkan di lingkungan sekitar

Jadi istilah yang benar untuk aku itu adalah PELUPA bukan PIKUN. Pikun adalah ketika seseorang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau lupa dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya. Pikun sendiri bukanlah suatu hal yang normal ketika seseorang dalam proses penuaan.

Perlu di ingat adalah Pikun itu dapat berisiko menjadi penyakit dan salah satunya adalah bisa dipastikan terkena Demensia.




Apa itu Demensia Alzheimer?

Demensia dapat diartikan sebagai kumpulan gejala yang mengganggu fungsi kognitif otak untuk berkomunikasi serta melakukan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Alzheimer adalah suatu penyakit dan merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan gejala dementia.

Diperkirakan ada sekitar satu juta orang penderita Demensia Alzheimer di Indonesia pada tahun 2013. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastic menjadi dua kali lipat pada tahun 2030 dan menjadi empat kali lipat pada tahun 2050.

Dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan 

“Saat ini kita mulai memasuki periode aging population, dimana terjadi peningkatan umur harapan hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah lanjut usia (lansia). Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%). Jumlah lansia yang terus meningkat tersebut dapat menjadi asset bangsa bila tetap sehat dan produktif. Namun lansia yang tidak sehat dan tidak mandiri akan berdampak besar terhadap kondisi social dan ekonomi bangsa. Demensia Alzheimer merupakan salah satu ancaman bagi lansia di Indonesia saat ini.”

 

Penyakit Demensia Alzheimer sendiri memiliki beberapa factor resiko yaitu:

  • Yang bisa dimodifikasi seperti penyakit vascular: hipertensi, metabolic, diabetes, dyslipidemia, pasca cidera kepala, pendidikan rendah, depresi;
  • Yang tidak dimodifikasi yaitu usia lanjut dan genetic yaitu memiliki keluarga yang mengalami Demensia Alzheimer.

 

Dan pada webinar ini juga, dr Iskandar Linardi selaku President Director dari PT Eisai Indonesia (PTEI) mengatakan bahwa, 

“PT Eisai Indonesia (PTEI) memiliki filosofi human health care (hhc) dan telah berkontribusi dalam kesehatan masyarakat Indonesia selama 50 tahun. PT Eisai Indonesia (PTEI) berkomitmen memberikan edukasi mengenai penyakit Demensia Alzheimer, terutama karena penyakit ini dapat dideteksi sejak awal sehingga dapat dilakukan penanganan secepat mungkin. Dalam rangka merayakan 50 tahun PT Eisai Indonesia (PTEI), kami bangga bisa mendukung PERDOSSI melaksanakan program kampanye edukatif #ObatiPikun dan mengembangkan Aplikasi E-Memory Screening (EMS).”


Wah menurut aku ini keren banget sih, karena tanpa perlu harus langsung cek ke dokter spesialis, kita bisa secara mandiri mendeteksi dini terlebih dahulu tentang kondisi kita, apakah kita mengalami gejala Demensia Alzheimer ini.

Apalagi aplikasi ini bisa kita download di Appstore maupun Playstore. Jadi mudah dan simple banget, dan tidak perlu menduga-duga apakah kita Demensia Alzheimer atau tidak.



Di sesi berikutnya pada webinar ini, para peserta juga diberitahu bahwa saat ini ada sebuah aplikasi yang bisa langsung di download dari handphone untuk mendeteksi Demensia di usia dini. Pengumuman tersebut di beritahukan oleh  Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PERDOSSI, DR. dr. Dodik Tugasworo P, SpS(K) yang memperkenalkan aplikasi ini secara detail.

Aplikasi E-MS resmi diluncurkan pada tanggal 20 September 2020. Aplikasi E-MS ini akan menilai kondisi memori seseorang dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait Demensia Alzheimer yang mungkin dialami oleh pengguna aplikasi.

Setelah itu, Aplikasi E-MS akan memberikan skor dan apabila skor tersebut menunjukkan kondisi abnormal, maka aplikasi ini akan menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada dokter di sekitar pengguna aplikasi berdasarkan GPS termasuk informasi jarak, nama dokter beserta keahliannya di bidang Demensia Alzheimer, serta nomor call center RS yang dapat dihubungi.

Selain deteksi dini, aplikasi ini juga menyediakan ragam indormasi terpercaya dan akurat mengenai Demensia Alzheimer dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Aplikasi ini juga menyediakan tips dan trik dalam merawat Orang Dengan Demensia (ODD) secara efektif dan efisien.


Jadi bagi teman-teman yang suka lupa, yuk coba cek dulu apakah lupanya ini sudah dalam kategori pikun atau tidak dan untuk pastinya teman-teman bisa juga download aplikasinya di playstore dan appstore dari handphone. Kenali gejala Alzheimer sedini mungkin.

Semoga bermanfaat and see you on my next Blogpost 💖💖



Woman Creative Partner

 


Pentingnya Self Love. Sebuah Aksi Mencintai Diri Sendiri

21 komentar

 Pentingnya Self Love. Sebuah Aksi Mencintai Diri Sendiri

 


Assalamualaikum,

Pada tulisan kali ini, topik yang akan di bahas adalah mengenai Self-love. Sharing yang akan membahas mengenai makna dan cara dari Self-love itu sendiri. Mendalami dan menjalankan self-love dalam hidup itu perlu dan bahkan sangat penting. Terutama bagi kamu yang saat ini sedang mengalami yang namanya keterpurukan. Baik dalam pekerjaan, kehidupan rumah tangga atau dalam berbisnis.

Self-love ini sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, agar kamu bisa lebih memaknai hidup dan berterima kasih atas apa yang telah Allah SWT berikan dalam hidup.

Mengenai pembahasan tentang self-love ini, kamu bisa ambil salah satu contoh dari kejadian beberapa hari yang lalu, yang sedang ramai jadi trending topic di beberapa media. Salah satu wanita yang bisa di bilang adalah seorang influencer .

Influencer ini memposting tulisan di twitternya mengenai ‘Polusi Visual’ (hmm... Istilah baru yang belum pernah di dengar). Dia menulis keluh kesahnya ketika dia sedang melakukan aktivitas nge-gym nya di salah satu pusat kebugaran. Saat itu di depan matanya ada seorang wanita dengan percaya dirinya memakai sport bra, dan tetap berolahraga. Menurut influencer ini, tubuh si wanita yang ada di depannya sangat tidak enak dipandang. Influencer ini pun memberikan komentar mengenai ketiak dari si wanita itu yang hitam, perutnya yang tidak ramping sampai bau badan si wanita itu.

Tidak perlu dibahas detail isi tulisan postingannya, tetapi perlu di ingat bahwa, sebebas-bebasnya kamu memiliki hak berpendapat, tetap perlu menjaga lisan, jari-jari ketika akan memberikan komentar. Bisa jadi ucapan yang sudah dilontarkan akan menyakiti orang lain.

Ulah dari si influencer ini tentu sering sekali kamu jumpai di dalam kehidupan sekeliling kamu bukan? Masih banyak beberapa orang yang memberikan komentar negatif terhadap bentuk fisik seseorang, kekayaan seseorang sampai kemampuan seseorang.

Mungkin tidak hanya melihat orang lain yang berkata seperti itu tapi bisa jadi diri kamu sendiri pun terkadang suka memberikan komentar negatif seperti itu. Jika iya, tandanya diri kamu belum mencintai diri sendiri. Sebab jika sudah mencintai diri sendiri, maka ujaran-ujaran tersebut tidak akan terlontar dari bibir.

Apa itu Self-Love?                              

Self-love kurang lebih memiliki arti mencintai diri sendiri, menghargai, menghormati dan memahami diri sendiri. Self love juga memiliki rasa jujur terhadap diri sendiri tentang kekurangan dan kekuatan yang dimiliki, pokoknya menjadi diri sendiri dengan nyaman.

Kalau kamu sudah mencintai diri sendiri, dengan menerima kekurangan dan kelebihan diri, maka kamu pun akan mencintai orang lain dan menerima kelebihan serta kekurangan orang lain. Karena itu orang yang sudah menemukan arti sesungguhnya Self-Love, maka ia tidak akan memberikan tanggapan negatif terhadap fisik, kekayaan dan kemampuan orang lain.

Mencintai diri sendiri sangatlah penting dalam mempengaruhi diri untuk menentukan siapa teman yang akan kamu temani, lingkungan kerja seperti apa yang kamu akan dapatkan, pasangan hidup seperti apa yang akan kamu pilih, sampai bagaimana kamu mengatasi masalah yang ada di dalam kehidupan kamu dengan cara tidak menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.


5 Langkah Metode Self-Love

Ada 5 langkah sederhana kamu bisa memulai yang namanya metode self-love di dalam kehidupan sehari-hari, agar kamu bisa lebih bahagia menjalankan kehidupan ini.

1. Bertaqwa dan Beribadah

Di dalam kepercayaan yang semua umat anut, tentu bertaqwa dan beribadah kepada sang Maha Pencipta itu wajib. Ketika bertaqwa dan rajin beribadah artinya keimanan akan bertambah besar. Jika iman bertambah besar maka kebahagiaan, rasa syukur dan mencintai diri sendiri pun akan tumbuh dengan seiring perjalanan ibadah yang kamu lakukan.

Kamu akan semakin mengenal diri kamu seperti Allah SWT mencintai kamu sebagai makhluk ciptaan Nya. Allah SWT tidak akan menyakiti diri makhluk ciptaannya, lalu kamu pun wajib menjaga dan mencintai apa yang sudah Allah berikan tanpa ada rasa membenci diri sendiri.

2. Berterima kasih kepada Allah SWT

Berterima kasih kepada Allah SWT atas segala apa yang sudah Allah berikan, baik itu kebahagiaan, kehidupan, cobaan dan rezeki. Berterima kasih bisa melalui beribadah dan rutin  melakukan yang namanya self-talk atau bisa sebut dengan mindfulness.

Setiap pagi sehabis bangun tidur dan malam sebelum tidur, selalu berterima kasih kepada diri sendiri. Hal ini adalah salah satu metode mindfulness dengan rajin self-talk, seperti:

“Terima kasih badanku yang selalu sehat, maafkan jika aku kemarin kelupaan makan buah”

“Terima kasih tanganku yang sudah membantu aku beres-beres rumah, masak, dan menulis blog”

“Terima kasih kaki ku yang selalu aku paksa jalan naik turun tangga di rumah ini. Sehat selalu ya kaki”

“Terima kasih ya Allah atas nikmat pagi ini, aku masih diberikan napas dan kesehatan”

Kurang lebih seperti ini self-talk yang bisa kamu ucapkan setiap hari. Dengan begini, Insha Allah kamu akan menjadi lebih mencintai diri sendiri dan menghargai apa yang kamu miliki.

3. Memaafkan Diri  

Terkadang manusia selalu merasa kesulitan untuk memaafkan diri sendiri ketimbang memaafkan orang lain. Karena itu mulailah belajar untuk memaafkan diri sendiri dengan tidak menghukum diri sendiri secara berlebihan atas kesalahan yang telah dilakukan.

Yakini bahwa setiap kesalahan yang di perbuat, adalah salah satu bentuk diri kamu untuk berkembang dan menjadikan kesalahan-kesalahan yang ada menjadi sebuah teguran kecil agar tidak melakukannya lagi.

4. Kenali Kekuatan dan Keunikan Diri Sendiri

Setiap manusia memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Hanya tinggal kamunya yang sadar akan potensi yang dimiliki.

STOP berpikir bahwa badan kamu tidak selangsing model-model di catwalk, tapi berpikir dan temukan kelebihan dari tubuh kamu yang tidak dimiliki oleh para model catwalk itu. Hidup ini tidak hanya sekedar pamer kecantikan, pamer kekayaan tapi hidup ini adalah lebih kepada menghargai apa yang kamu miliki, hidup ini adalah berbagi manfaat kepada orang lain lewat potensi yang diri kamu miliki.

5. Hiduplah Dengan Tujuan

Orang yang galau biasanya orang yang tidak memiliki tujuan hidup. Sebab ketika seseorang memiliki tujuan dalam hidup, maka akan lebih mudah menerima dan mencintai diri apapun yang terjadi.

Tuliskan didalam Dream book kamu, bahwa kamu ingin menjadi manusia seperti apa di lima tahun ke depan. Lalu buat sebuah agenda harian, kamu ingin lakukan apa hari ini agar tujuan lima tahun ke depan itu akan tercapai.

Dengan adanya tujuan ini, maka waktu kamu tidak akan terbuang dengan percuma. Semakin kamu menjalankannya dengan kepastian untuk mengejar tujuan hidup, maka kamu akan semakin mencintai diri dan hidup kamu.

 

Insha Allah dengan menjalankan ke lima hal ini, kamu akan semakin menemukan self-love di dalam diri kamu. Tidak ada yang bisa mencintai diri kamu selain diri sendiri. We are amazing, we are great, we are beautiful. So love yourself as Allah love us as a human.

 

 

                                             

                                                    Woman Creative Partner


Cara Untuk Menghilangkan Rasa Iri Pada Orang Lain

Tidak ada komentar

Mengapa hatimu iri kepada kehidupan orang lain?





Assalamualaykum,

Semalam aku dapat curhatan dari salah satu sahabat mengenai saudara iparnya yang selalu iri hati terhadap kehidupannya dan keluarga kecilnya. Aku tidak akan menulis permasalahannya di sini, tapi curhatan dari sahabat aku ini seperti sebuah self reminder untuk diri aku, agar aku tidak memiliki sifat seperti itu.

Kadang tanpa kita sadari, diri kita ini sering juga merasa iri hati akan ke suksesan orang-orang terdekat kita. Mengapa hati ini suka iri kepada kehidupan orang lain?

Suka tidak sih bertanya dalam hati: 
"Kok bisa ya orang itu yang sholatnya jarang tapi bisa naik jabatan terus?"...
"Kok bisa ya orang itu padahal tampangnya biasa saja, bukan lulusan sarjana tapi pasangannya cakep dan kaya lagi"...
"Kok bisa ya suaranya bagus banget? Padahal bukan keturunan penyanyi"...

Dan masih banyak lagi kalimat 'kok bisa' lainnya yang kadang ada di dalam benak kepala kita. Tanpa sengaja timbullah rasa iri di dalam hati kita. Rasa iri hati yang ada lebih besar di banding rasa ingin memperbaiki diri. Baik itu memperbaiki ibadah kita, sedekah kita, skill kita dan masih banyak lagi perbaikan yang semestinya lebih besar di banding dengan kadar iri hati.

Allah SWT sudah memberikan rezeki setiap hamba Nya secara adil. Hanya saja bentuknya ada yang terlihat oleh mata manusia dan ada yang tidak terlihat. Kalau kita renungkan di dalam hati, sudah berapa besar Allah berikan rezeki kepada kita selama kita hidup di dunia ini? Sudah berapa banyak kesempatan-kesempatan yang baik yang Allah sudah berikan kepada kita selama ini? 

Mungkin beberapa orang di sekitar kita saat ini juga sedang iri melihat kehidupan kita, tetapi kitanya malah tidak menangkap 'keistimewaan' yang ada di dalam diri kita. Kita hanya sibuk berkutat dengan berkeluh kesah dengan merasa tidak mendapatkan keisitimewaan seperti orang lain.

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa: 32).

Jangan sampai energi dan pikiran kita terbuang dengan percuma hanya untuk memikirkan sifat iri hati yang kita miliki karena melihat orang lain yang lebih baik dan sukses dari kita.

Bagaimana sih cara untuk menghilangkan rasa iri pada orang lain?

1. Jangan banding-bandingkan diri kita dengan orang lain

Apa yang sudah Allah berikan kepada kita, itulah yang terbaik bagi diri kita. Hanya Allah SWT lah yang mengetahui kebutuhan kita, karena Allah lah Maha Pencipta diri kita. 


2. Afirmasikan bahwa diri kita adalah Manusia Istimewa

Setiap orang memiliki keunikan masing-masing. Tetapi walau pun memiliki keunikan masing-masing, tetap kita sama-sama di berikan sama Allah akal pikiran yang baik. Tinggal bagaimana diri manusia itu sendiri yang memanfaatkan pemberian Allah SWT dengan baik. 
Karena itu afirmasikan bahwa diri kita adalah 'Manusia Istimewa', dengan begitu Insha Allah rasa iri hati tidak akan ada di dalam hati kita.


3. Temukan keunggulan dalam diri kita

Sekali lagi Allah SWT itu Maha Adil, semua manusia sudah di berikan takaran rezeki masing-masing. Setelah diri kita sudah melakukan afirmasi bahwa kita adalah 'Manusia Istimewa', lalu segera temukan keunggulan diri kita apa. 
Apakah kita ahli dalam matematika, ahli dalam olahraga, ahli dalam kerajinan tangan, ahli dalam berbicara di depan umum dan masih banyak lagi. Segera temukan keunggulan yang ada di dalam diri kita. 


4. Maksimalkan dan manfaatkan keunggulan diri kita

Maksimalkan keunggulan atau bakat kita dengan baik dan berikan manfaat kepada orang lain. Ingat hadis yang berbunyi:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no:3289).


5. Pilih Lingkungan yang positif

Lingkungan mempengaruhi pola pikir kita. Sering sekali lingkungan negatif dibungkus dengan bungkusan yang islami, padahal di dalamnya terdapat gibah. Seperti ketika kita berkumpul di dalam suatu kajian islami. Ketika berkumpul yang kita temui adalah orang-orang yang saling gibah, fitnah dan menjelekkan orang lain. Inilah yang namanya lingkungan negatif yang di bungkus dengan bungkusan islami.
Jika seperti ini maka segera menjauhlah. Jika berkumpul dengan orang-orang yang memiliki sifat negatif, di situlah berkumpul juga orang-orang yang memiliki sifat iri hati. 


Tulisan ini juga menjadi salah satu self reminder untuk aku agar diri ini sebisa mungkin menjauh dari sifat iri hati. Yakin rezeki sudah di atur oleh Allah SWT karena itu bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan kepada kita.

Semoga kita semua di jauhkan dari sifat iri hati ini. Aamiin YRA



Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife

Cara Bepikir Positif Dalam Islam

18 komentar

Berpikir dan Berjiwa Besar



Assalamualaykum,

Beberapa hari yang lalu, aku ada ikut talkshow islami mengenai bagaimana mempersiapkan mental diri dalam menghadapi omongan orang lain yang cenderung negatif. Tidak hanya mental tapi juga mempersiapkan bagaimana cara kita bersikap kepada orang-orang yang negatif tersebut.

Kita tidak bisa meminta orang lain menyetujui segala tindakan kita dan kita juga tidak bisa meminta mereka untuk tidak memberikan komentar mereka terhadap apa yang kita lakukan. Tinggal bagaimana kitanya saja yang bersikap bijak dalam menghadapinya.

Di dalam talkshow itu juga membahas bagaimana kita juga berpikir positif terhadap orang lain, sebab belum tentu apa yang mereka utarakan atau memberi masukan kepada kita adalah sebuah hal yang negatif, bisa jadi ada maksud dan tujuan positif di dalamnya.

Selama kita hidup di dunia ini dan berinteraksi dengan sesama di dunia ini, pasti akan mengalami yang namanya bertemu atau berjumpa dengan beragam watak dan adat istiadat masing-masing orang. Itulah seni dalam hidup kita. 

Di dalam agama Islam, menganjurkan untuk selalu berpikir positif kepada Allah SWT, karena akan berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Hal yang paling utama adalah dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan Nya. 

Seperti yang tertuang di dalam ayat suci Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 216:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Berikut ini aku mau sharing 5 Cara Berpikir Positif dalam Islam, agar kita tidak selalu berpikir negatif terhadap orang lain. Cara ini juga bisa juga membangun mental diri dalam menghadapi omongan orang yang negatif terhadap kita.

1. Bijak Dalam Berteman

Memiliki teman sedikit yang perduli dengan kita tidak masalah, di banding memiliki banyak teman tetapi mereka memberikan toxic dalam hidup kita. Lihat saja para sahabat Rasullulah SAW yang tidak banyak. Tetapi para sahabat Rasulullah SAW sangat banyak memberikan manfaat bagi kehidupan Rasulullah SAW.


2. Mindset Positif dan Berbaik Sangka

Mengubah pola pikir itu memang tidak mudah pada prakteknya. Perlu alat pendukung yaitu Iman dan lingkungan sekitar yang mensupport. Pola pikir atau mindset merupakan landasan dari kebiasaan kita. Jika pola pikirnya positif maka hidup kita akan positif juga. 
Jika bertemu dengan orang lain maka diri kita selalu mengawali dengan prasangka baik. Ingat sebuah hadis: "Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada Ku" (HR. Muslim).


3. Visualisasikan Diri

Visualisasikan diri ke arah positif. Jika Mindset kita sudah positif maka visualisasikan diri kita dengan memperlihatkan perubahan dalam diri, mulai dari sholat kita, cara bicara kita dan tindakan kita. Tunjukan kepada orang lain, visualisasikan diri kita, karena tindakan positif kita Insha Allah akan memberikan inspirasi kepada orang lain agar bersikap positif juga dalam hidupnya.

4. Memandang Sisi Baik

Selalu memandang segala sesuatunya dari sisi baik. Misal bisnis kita sedang mengalami penurunan, coba lihat dari sisi baiknya yaitu, Allah SWT minta kita untuk memperbaiki pelayanan, jadi punya waktu untuk berpikir inovasi terbaru, dan sebagainya. Jadi mulailah segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, di lihat dari sisi baiknya juga, agar hidup kita terus positif.

5. Bepikir dan Berjiwa Besar

Berjiwa besar di sini adalah lebih ke arah IKHLAS. Apapun yang orang lain ucapkan negatif tentang kita, menghujat, memfitnah kita tetap ikhlas menghadapinya. Sehingga tidak ada emosi dalam diri kita. Begitu juga ketika kita mencoba untuk berpikir dan berjiwa besar dalam berinteraksi, maka hal positif akan keluar dari tindakan serta ucapan kita.


Jadi jika kita menghadapi hal-hal negatif yang ada di dalam kehidupan kita, coba untuk terapkan ke lima hal ini dan juga jika kita terapkan ke lima hal ini dengan baik maka hidup kita Insha Allah akan menjadi positif. 

Semoga bermanfaat dan see you on my next blogpost 💖💖




Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo, Traveling, Sharing Bisnis

Blogging Di 2020 Masih Eksis

18 komentar

Apakah Blogging Masih Menguntungkan di tahun 2020 ini? 


Assalamualaykum,


Di hari Selasa ini, jadwal aku tidak terlalu sibuk, sebab anak-anak masih libur lebaran Idul Adha. Besok Sabtu, mereka baru mulai masuk sekolah lagi. 
Biasanya di waktu yang senggang ini, aku suka memanfaatkan waktu aku untuk menyusun materi sharing untuk tim binaan di bisnis aku setelah itu nulis blog.

======= BACA JUGA: Blog Sebagai Investasi Masa Depan =======

Kadang ketika lelah karena acara yang padat dan pas ketemu waktu luang seperti ini, kalau lagi tidak mood ke klinik kecantikan, aku lebih suka nulis blog. Mungkin bagi sebagian bingung ya, kok lagi lelah, malah nulis blog? Memangnya ide akan keluar? 
Jawabannya sih tergantung sikon juga ya, jika lelah sekali ya aku memilih rebahan sambil nonton drakor atau film-film Box Office. Tapi jika lelahnya tidak terlalu dan lagi semangat ingin menulis, aku langsung deh buka laptop lalu mulai menulis.


Blogging di tahun 2020

Saat ini blogger-blogger semakin banyak bermunculan dan semakin banyak juga blogger-blogger baru yang kreatif. Walau tidak jarang yang hanya sekedar formalitas atau ikut-ikutan saja dan menulis tergantung mood.

Hal itu wajar saja ya dan hak setiap masing-masing orang. Mau serius atau mau setengah-setengah. Menjadi blogger yang memiliki tulisan yang bagus, blog template design yang bagus, page view yang bagus itu tentu butuh proses. Tidak bisa instan.

Jika hobby kamu menulis ya tulis saja, jangan pikirin ad sense dulu, jangan pikirin bisa dan paham SEO dulu, jangan pikirin dapat job dulu, jangan pikirin bisa masuk page one google dulu, DA dan PA naik. 

Dari latihan menulis, tambah lama tulisan kita menjadi lebih baik dari segi pembendaharaan kata dan kalimat. Hingga dengan sendirinya SEO nya baik, bisa masuk page one dan dapat rezeki dari menulis blog (baik itu dari ad sense maupun dapat job dari brand).

Jadi menurut aku, blogging di tahun 2020 ini masih menguntungkan. Walau menjadi blogging sekarang penuh tantangan dan tidak mudah. Kuncinya fokus, konsisten dan terus memperbaiki cara menulis dan mempromosikan tulisan kita baik itu melalui media sosial atau bisa melalui google ads.

Bagi teman-teman yang mau mencoba menulis di blog, ayo mulai action menulis. Jangan di tunda-tunda ya dan terus semangat menulisnya.






Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

Cara Terbaik Berinteraksi Dengan Generasi Z

7 komentar

Begini Cara Berkomunikasi Dengan Generasi Z




Assalamualaykum, 

Apa kabar teman-teman semua? Bagaimana liburan panjangnya? Para Mom yang anak-anaknya sudah masuk sekolah pasti senang ya bisa punya waktu 'Me Time' beberapa hari karena anak-anak lagi libur sekolah 😊.

Aku juga lagi senang, menikmati waktu 'Me Time' selama 5 hari ke depan, karena si bungsu lagi libur sekolahnya. Iya walau daring tapi tetap lumayan menyita waktu aku juga. Si kakak nomor satu dan dua kebetulan sudah di grade 8 dan 10. Mereka berdua saat ini, aku pindahkan ke sekolah dengan metode homeschooling, jadi jadwal seminggu belajarnya hanya 2 hari dan per hari belajarnya hanya 4 jam saja,  jadi sudah bisa mandiri dan sudah bisa mengerjakan sendiri. 

Jika si kakak kesulitan menemukan jawaban soal saat sedang mengerjakan tugas, mereka tinggal bertanya ke Mbah google. Rasanya lebih percaya sama Mbah Google daripada Ibu Bapaknya. 

Tidak hanya ketika sedang mengerjakan tugas, hal apapun mereka lebih suka bertanya atau mencari tahu via media sosial daripada bertanya ke orangtuanya. Itulah si sulung dan si nomor dua yang mana mereka adalah anak-anak generasi Z, di mana generasi Z ini lebih percaya media online daripada bertanya ke guru atau ke orangtua mereka.

Pe-er banget sih buat aku sebagai orangtua dari generasi Z ini. Tinggal bagaimana aku bisa beradaptasi dan belajar, begitu juga dengan anak-anak, bagaimana mereka belajar memahami keadaan lingkungan sekitar dan tetap memiliki empati, akhlak serta attitude yang baik ketika bersosialisasi dengan baik kepada yang lebih tua atau kepada yang lebih muda.


Apa sih yang di maksud Generasi Z itu?

Generasi Z atau kita singkat Gen Z adalah para generasi yang berani, mandiri, pragmatis dan berprestasi. Baik yang kelahiran tahun 1995 ke atas, mereka inilah yang masuk kategori Gen Z. Mereka adalah generasi yang lebih suka melakukan komunikasi online daripada komunikasi langsung.


Bagaimana Cara Terbaik Berinteraksi dengan Generasi Z?

Bagi kita yang mungkin masuk sebagai orangtua milenial generasi Y, tentu perlu adaptasi dan memahami para generasi Z ini. Apalagi jika bekerja satu tim dengan generasi Z ini. Bagaimana cara kita berinteraksi dengan mereka tanpa ada konflik dan semua tetap berjalan dengan baik? Mungkin sharing berikut bisa menjadi salah satu masukan bagi kita para orangtua

Beri Kepercayaan 

Generasi Z ini pada dasarnya mereka kreatif dan bahkan cenderung berpikir 'Out of The Box' karena itu, coba beri mereka kepercayaan untuk bisa melaksanakan sebuah pekerjaan dengan cara mereka. Minta mereka memberitahu kita akan ide mereka dalam melakukan sebuah pekerjaan yang sedang kita berikan kepada mereka. 
Dengan adanya penjelasan di awal, kita akan paham proses yang akan mereka lakukan. Inilah yang aku lakukan ke anak aku. Ketika si kakak nomor satu kemarin ada tugas project dari sekolahnya dan dia bercerita akan buat project itu, lalu aku sebagai ibunya bertanya dahulu, apa yang akan dia lakukan step by stepnya dalam mengerjakan. Setelah itu, aku minta si kakak setelah selesai mengerjakan project sekolahnya, tolong kasih ke aku dulu untuk aku cek dan aku bantu kasih masukan mana yang kurang dan mana yang sudah Ok. 

Di situlah saat aku bisa masuk untuk berkomunikasi dengan si Kakak. Jadi dengan memberikan mereka kepercayaan di awal, bisa membuat mereka percaya diri, merasa di anggap dan berani mengeluarkan kreativitas mereka secara maksimal. 


Ada di saat mereka butuh

Seperti kita ketahui bahwa Gen Z ini adalah generasi yang mobile. Media sosial adalah tempat mereka mencari informasi, mengadu dan berinteraksi satu sama lain. Sebagai orangtua yang memiliki anak Gen Z, maka yang aku lakukan adalah memiliki akun media sosial yang di miliki oleh anak-anak aku (si sulung dan si nomor dua). 
Ketika mereka butuh ibunya, dan saat itu si kakak sedang buka instagram lalu menghubungi aku via instagram, maka aku sudah siap ada di saat mereka butuhkan di instagram. Sehingga komunikasi antara aku dan anak aku tetap berjalan. 
Manfaat kita nih sebagai orangtua generasi Y adalah kita jadi bisa update digital tanpa perlu kursus secara khusus. Sebab secara tidak langsung kita belajar mengoperasikan media sosial kita dari anak-anak kita para Gen Z ini.


Jadi Influencer Parents Bagi Anak Generasi Z

Sekitar 65% - 75% generasi Z, ketika melihat sebuah iklan atau konten, lebih percaya kepada yang lebih real atau nyata. Kita ambil contoh nih, ketika akan membeli sebuah gadget atau mau mencoba kopi kekinian baru, mereka rata-rata mencari informasi atau referensi melalu testimoni langsung para influencer, bukan kepada selebgram yang terima endorse-an.

Melihat ini, kita sebagai orangtua jika ingin anak-anak kita kagum, percaya dan mau mendengarkan ucapan kita, maka kita perlu menjadi sosok 'Influencer' bagi mereka. Berikan bukti nyata dari kita, yang mana bukan sekedar 'katanya', sebab yang real itulah yang paling di sukai oleh anak generasi Z ini.


Inilah tiga cara yang aku lakukan kepada anak-anak aku yang masuk kategori generasi Z. Ketiga hal ini juga bisa lho kita terapkan kepada tim di bisnis kita yang mungkin rata-rata adalah para Gen Z.
Ok semoga sharing aku bisa mermanfaat bagi para orangtua yang memiliki anak generasi Z.

Bagi ada yang mau menambahkan, silahkan boleh berikan interaksinya melalui kolom komentar. See you on my next blogpost ya 💖💖





Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

Edukasi New Normal Kepada Anak

8 komentar

Saat Anak Bertanya, Apa Itu New Normal?




Assalamualaykum,

Halo semua, terutama para parents di Indonesia, gimana kabarnya di masa New Normal di era pandemi ini? Apakah sudah melakukan edukasi kepada anak-anak kita tentang kehidupan New Normal  ini?

Di masa pandemi yang panjang ini, menjadi sebuah tantangan baru bagi para Orangtua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai apa itu Corona, pentingnya menjaga kesehatan, prosedur protokol kesehatan yang baik dan juga apa itu New Normal Life.

Hampir seluruh orangtua di seluruh dunia yang anaknya sudah bersekolah, saat new normal ini anak-anak bersekolah di rumah melalui sistem online, bahkan ada beberapa yang akhirnya memutuskan untuk meng-Homeschooling kan anak-anaknya, sampai pandemi ini benar-benar sekesai.

Anak-anak tentu tidak bisa bermain dengan bebas seperti semula, dan selama beberapa bulan ke depan bahkan mungkin setahun tidak akan bisa merasakan berekreasi ke tempat-tempat rekreasi, bermain di taman bermain, menonton film bersama keluarga di bioskop sampai berinteraksi langsung dengan teman-teman mereka tanpa harus berkomunikasi via online lagi.

Bagi anak-anak yang masih di bawah usia 10 tahun, masih ada yang belum paham apa itu New Normal Life dan mereka merasa ter-'penjara' dan bosan berada di rumah. Sampai kapan mereka akan merasakan seperti ini? 

Inilah tugas kita sebagai orangtua untuk menjelaskan kepada anak-anak kita memberikan pengertian mengenai apa itu kehidupan new normal dan apa yang harus anak-anak kita semua lakukan selama masa pandemi ini.

Di rumah aku mengajari beberapa hal ini untuk mengedukasi mengenai New Normal Life. Mungkin para Mom dan Ayah bisa mencobanya.

1. Mengenalkan lebih dalam Al Quran

Sebagai seorang muslim, sudah wajib hukumnya kita memahami isi kitab suci kita. Begitu juga bagi yang non muslim, wajib hukumnya mengajarkan kepada anak-anak kita kitab-kita agama kita.
Sebab di dalam Kitab kita pasti ada tertulis kisah dan maksud serta tujuan hidup dari ayat per ayat yang tertulis di dalamnya.
Karena itu, perlu sekali sedini mungkin mengajari anak-anak kita bahwa kiblat dari hidup kita adalah kitab suci, di islam tentu saja adalah Al Qur'an sebagai guideline hidup kita.

Setiap surat beserta ayatmya memiliki makna yang perlu sekali kita pahami dalam menjalankan kehidupan kita. Sehingga anak-anak akan merasa tetap aman, waspada dan tenang dalam menghadapi segala hal di dunia ini. Tidak panik, tidak kesal dan tidak sedih, semua di jalankan dengan pasrah serta ikhtiar dan yakin Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada kita dan segala cobaan yang ada adalah ujian kita untuk naik kelas dan itulah yang terbaik untuk kita.


2. Menjelaskan Apa itu Virus Covid-19

Perlu ngga sih? Kalau aku, perlu dan wajib. Menjelaskan secara detail apa itu corona dan apa dampak dan akibat dari Corona. Jadi anak-anak paham kenapa Ibu dan Bapaknya saat ini melarang agar mereka sekolah dari rumah dulu, tidak bertemu teman-teman mereka, tidak nonton ke bioskop, tidak wisata kuliner dulu, tidak jalan-jalan dan lain-lain. 

Jadi kita ini sebagai orangtua tidak hanya sekedar melarang saja, tanpa menjelaskan secara detail kepada mereka mengenai wabah virus Corona dan akibatnya apa dari Corona virus ini. Jangan menganggap sepele tapi juga tetap waras dan tidak perlu takut berlebihan.


3. Mengenalkan fungsi masing-masing supporting tools mencegah virus Covid-19.

Ketika saya sudah menjelaskan apa itu virus Corona kepada anak-anak, saya juga mengenalkan kepada anak-anak cara pencegahan preventif yang bisa kita lakukan saat ini untuk mencegah virus Corona masuk ke dalam tubuh kita. Seperti menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, sampai supporting tools untuk mencegahnya.

Mulai dari fungsi kenapa perlu sabun untuk mencuci tangan, perlu handsanitizer, perlu masker, perlu face shield, perlu yang namanya menjaga jarak, jangan bersentuhan fisik dengan orang lain dan beberapa alat pendukung pencegahan lainnya.
Contoh si bungsu yang suka tidak mau pakai masker ketika kami keluar rumah sebentar (ke tempat eyang nya yang berjarak satu rumah atau kerumah sepupunya yang hanya beda blok), ketika di jelaskan fungsinya dan akibat jika tidak mematuhi protokol kesehatan, akhirnya si bungsu pun paham.


4. Mengajak bermain dan bereksplorasi bersama di rumah

Tentu stay at home berkepanjangan itu membosankan bukan? Di situlah tantangan kita untuk menciptakan sebuah suasana yang nyaman, seru dan sehat tentunya di rumah kita. 
Awal ketika di himbau untuk stay at home, dikira hanya sebulan dua bulan ternyata tidak berasa sudah 5 bulan saja kita stay at home. Tanpa rekreasi bahkan tanpa bertemu dengan teman-teman dan saudara-saudara kita. 

Aku pun mengajak anak-anak ikut berpikir permainan apa yang ingin mereka mainkan di rumah (selain main games online atau nonton youtube), sebisa mungkin tidak terlalu banyak bermain gadget. Tidak hanya permainan, tapi juga membuat bioskop mini yang sederhana, membuat mini garden (bercocok tanam), membuat kreasi makanan atau cemilan. Hal-hal seperti ini adalah hal-hal yang bisa mengusir rasa bosan juga stress pada anak dan kita juga sebagai orangtua tentunya, ditambah anak-anak pun menjadi berpikir, daya kreatifitas anak muncul, otak dan fisik mereka terus bergerak.


5. Mengajarkan anak-anak Life Skill selama di rumah

Terakhir adalah Life skill. Seperti apa life skill yang aku berikan kepada anak-anak? Seperti membersihkan tempat tidur mereka, belajar sapu, pel, memasak, cuci baju, cuci piring bekas mereka makan dan beberpa kegiatan pekerjaan rumah lainnya.

Sejak libur lebaran kemarin, mba ART aku sudah tidak aku pekerjakan sehingga, aku tidak di bantu oleh assisten rumah tangga lagi dalam hal pengurusan rumah. Karena itu, aku mengajarkan anak-anak juga untuk hidup mandiri dan tidak tergantung oleh orang lain termasuk mba ART di rumah.
Terbukti semua bisa di jalankan oleh anak-anak. 

Aku dan pak suami pun menjelaskan kepada mereka kenapa perlu sekali bisa melakukan pekerjaan rumah seperti ini, bahkan sapu atau jelmur baju saja juga perlu skill. Kami bilang bahwa, ketika mereka dewasa nanti, kehidupan mereka belum tentu bisa sebaik sekarang (walau pastinya orangtua ingin anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik lagi, lebih sukses, lebih kaya), tapi kita tetap tidak tahu kehidupan mereka 5 tahun lagi seperti apa. Oleh sebab itu, mereka perlu belajar life skill dari usia mereka sekarang ini.

Inilah yang aku terapkan dan ajakrkan di rumah. Inilah cara aku mengedukasi kepada anak mengenai New Normal Life yang kita jalankan saat ini. Dengan melakukan 5 hal di atas, secara tidak langsung aku merasa sudah mengajarkan kepada anak-anak mengenai a new normal life saat ini, dan siapa tahu bisa membantu para Mom dan Ayah semua dalam mengedukasi New Normal Life kepada anak.

Thanks you for reading and see you on my next blogpost 💖💖





Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo