Sudah cukup lama tidak membuat
tulisan di blog aku, karena ada beberapa kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Pada pembahasan di blog
aku kali ini, aku akan membahas mengenai mengoptimalkan content marketing dengan metode NLP.
Sebelumnya aku ingin mengucapkan
selamat menjalankan ibadah puasa bagi teman-teman yang menjalankan puasa.
Semoga keberkahan dan amal pahala kita di bulan suci ini bertambah dan diterima
oleh Allah SWT.
Bagaimana bisnisnya teman-teman
di bulan Ramadhan ini? Semoga berjalan lancar ya.
Bagi yang belum berbisnis dan
bertanya “Memangnya efektik berbisnis selama bulan Ramadhan? Jawabannya adalah
“Efektif”. Efektif jika kita bisa melakukannya dengan strategi yang tepat
sesuai target market.
Tidak hanya berjualan secara offline saja tapi teman-teman bisa
memanfaatkan media sosial sebagai wadah berjualan dengan cara mengoptimalkan Content Marketing dengan metode Neuro-Linguistic Programming (NLP).
Tidak jarang beberapa pelaku
bisnis dapat melihat sebuah peluang yang bagus di bulan Ramadhan ini untuk
menaikkan omset bisnis. Tetapi ada juga pelaku bisnis yang pesimis menjalankan
bisnisnya selama bulan Ramadhan ini, dengan berpikir bahwa omset bisnisnya akan
tidak terlalu naik secara significant selama Ramadhan.
Semua itu tinggal bagaimana
pintarnya kita meng-create sesuatu
dengan tepat tadi dan jangan hanya diam saja menunggu pelanggan atau pembeli
datang, tetapi perlu yang namanya jemput bola.
Sekarang sudah era digital, jika
tidak kreatif maka akan tertinggal. Sebab semua pebisnis pasti berlomba-lomba
untuk menjadikan brandnya terbaik dan memiliki bisnis yang maju dan bisa di scale-up. Salah satu yang dilakukan agar
bisnisnya teman-teman bisa berkembang adalah dengan mengoptimalkan content marketing.
Content marketing adalah salah satu strategi pemasaran dengan cara
membuat konten yang memiliki nilai dan tentu relevan antara produk, branding
dan juga promosi yang menjangkau target audiens bisnis kita.
Dimana fungsi dari perlunya
strategi content marketing adalah
untuk menarik audiens agar dapat
mengenal brand dan tentu produk kita.
Selain itu juga dapat membuat sebuah engagement
antara brand dengan target audiens, dimana ujungnya tentu terjadinya transaksi
pembelian.
Mengoptimalkan Content
Marketing Dengan Metode NLP
Sebelum menbahas bagaimana cara mengoptimalkannya,
aku bahas dulu ya mengenai apa itu NLP. NLP atau Neuro Linguistic Programming adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
sebuah bahasa mampu mempengaruhi cara berpikir, perilaku dan paradigma kita
sehari-hari.
Akan sangat menarik jika sebuah content marketing dipadukan dengan
metode NLP ini, sebab kita tidak perlu usaha yang keras untuk membuat audiens
tertarik membeli produk kita. Istilah sederhananya adalah cukup gunakan
penjualan dengan cara soft selling dengan
gunakan metode NLP saja, hasilnya bisa maksimal.
Mungkin ada teman-teman yang pernah
melihat sebuah tayangan cerita tentang seorang penjual obat penumbuh rambut
sedang mempresentasikan obatnya di pinggir jalan. Ketika sedang melakukan
promosi, si penjual obat penumbuh rambut ini menggunakan kalimat-kalimat
persuasif dan sembari melampirkan beberapa bukti atau testimoni yang ada.
Cara si penjual obat ini tentu
sangat menarik perhatian, tentunya metode penjualannya adalah hard selling. Tetapi coba perhatikan
cara persuasifnya yang dapat membuat audiens yang sedang hilir mudik di
depannya pun berhenti untuk melihat aksi si penjual.
Yang awal tidak berniat beli,
menjadi tertarik dan akhirnya membeli. Seakan audiens terhipnotis dengan cara
jualan si tukang obat yang persuasif. Melihat cara ini, kenapa kita tidak
mencobanya dan mengemasnya dalam sebuah konten yang menarik dengan menggunakan
bahasa persuasif.
Content marketing dapat berupa tulisan, video atau gambar. Jadi NLP
bisa digunakan pada tiga bentuk ini, tinggal cara penggunaan bahasanya saja
yang disesuaikan.
Sekarang coba teman-teman
perhatikan iklan-iklan berupa tayangan video di televisi, rata-rata iklan yang
tayang itu tidak terang-terangan menjajakan produk mereka. Mereka menggunakan
sebuah story telling dan ada sedikit NLP di dalamnya.
Misalnya iklan sabun pembersih
wajah, si bintang iklan ketika awal iklan di mulai, tidak langsung bilang :
“Ayoo di beli produk sabun wajah A ini, supaya wajah menjadi bersih dan
glowing”. Pasti selalu ada story telling dulu di awal, bahkan sampai akhir
video iklannya tidak ada kalimat mengajak membeli, tetapi story tellingnya
sudah menyiratkan agar audiens untuk membeli produk brand pembersih wajah ini.
Semoga paham ya maksudnya? J
Perhatikan lagi beberapa iklan
atau ads di media sosial yang berupa eflyer. Bagaimana bisa dari hanya sebuah
eflyer, bisa membuat audiens tertarik untuk klik dan setelah itu mungkin
langsung action membeli. Cara-cara ini yang bisa disebut dengan NLP, audiens
menjadi terpengaruh dengan bahasa-bahasa yang ada pada iklan tersebut.
Media Yang Digunakan Untuk Content Marketing
Ada beberapa media yang sering
digunakan sebagai wadah content marketing
dan beberapa media ini sudah mulai aku terapkan untuk bisnis aku juga.
1. Blog atau Website
Jika teman-teman perhatikan,
hampir beberapa brand yang telah memiliki website memiliki juga fitur blog di dalamnya. Tentu tujuannya untuk
membangun engagement dengan audiens dan juga membentuk loyalitas
konsumen terhadap brand produk kita.
Blog juga menjadi salah satu wadah
sharing content dalam bentuk tulisan.
Buatlah artikel yang sifatnya informatif dan edukatif, dimana ada sebuah topik pembahasan
yang memang dibutuhkan audiens atau yang sedang trend.
Artikel-artikel yang di post di
blog website brand kita, tidak selalu harus ada unsur jualan produk brand kita.
Kenapa? Agar kita bisa menjangkau audiens yang lebih luas melalui artikel yang
kita post di blog. Tentunya artikel yang kita buat sesuai dengan niche produk
kita.
Dalam proses membuat konten yang
akan disambungkan dengan produk bisnis, jangan ketinggalan untuk menggunakan
metode NLP dalam gaya penulisannya. Yang nantinya tanpa di sadari, audiens yang
membaca digiring kepada brand awareness
produk kita.
2. Media Sosial
Hampir semua pelaku bisnis, baik
itu micro atau macro sudah menggunakan yang namanya media sosial sebagai salah
satu wadah untuk promosi, membangun sebuah brand awareness dan tentu untuk
menaikkan penjualan.
Banyak platform media sosial yang
bisa kita gunakan, dan teman-teman bebas mau menggunakan platform media sosial
yang mana saja, tentunya sesuai dengan target market brand yang sedang
dibangun.
Media sosial juga dapat
meningkatkan brand visibility kita di dunia digital yang mana tujuannya tentu
tadi itu, yaitu membangun engagement dengan konsumen atau audiens.
Ketika akan posting mengenai
sebuah tulisan, bisa pergunakan Facebook. Untuk konten berupa foto atau gambar,
bisa gunakan Instagram dan untuk video bisa gunakan Tiktok. Jangan lupa
pergunakan metode NLP pada setiap konten yang akan kita posting.
3. Video
Jika ingin membuat content
marketing berupa video, teman-teman bisa pergunakan platform media sosial
seperti Tiktok atau Youtube. Hampir rata-rata pengguna internet lebih tertarik
dengan melihat konten berupa visual seperti video, daripada membaca.
Walau berupa video, bukan berarti
tidak bisa menggunakan metode NLP di dalamnya. Teman-teman bisa mencontoh dari
iklan-iklan yang ada di televisi tadi. Gunakan story telling dan tidak langsung
menyebutkan brand secara gambling, tersirat tapi tersurat.
4. Infografis
Untuk konten berupa edukasi,
sebaiknya menggunakan konten visual infografis. Dimana di dalam infografis ini,
teman-teman bisa menampilkan informasi berupa data riset, angka statistic atau
juga himbauan.
Memangnya bisa metode NLP dalam
format infografis? Tentu bisa selama menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan
format infografis. Di dalam infografis ini, teman-teman bisa rangkaikan kalimat
berupa informasi dan dengan diakhiri dengan ajakan yang disusun dalam bentuk soft selling.
Diharapkan dari infografis yang
kita buat ini bisa di share kembali oleh audiens dan ini menjadi cara yang
tepat untuk mempromosikan brand kita secara tidak langsung kepada audiens.
5. E-book
Walau jarang para pebisnis
memanfaatkan bentuk promosi berupa e-book,
tetapi e-book bisa menjadi salah satu
cara yang efektif lho dalam strategi content
marketing bisnis kita. Elektronik book atau e-book ini bentuknya seperti blog yaitu content marketing yang berupa tulisan, hanya bedanya adalah e-book ini biasanya tidak dapat di akses
untuk orang banyak, hanya kalangan khusus saja.
Agar audiens bisa mendapatkan
e-book ini biasanya mereka perlu mengisi e-form
terlebih dahulu, dimana di dalam e-form
ini nantinya audiens diminta untuk memberikan data berupa nama, whatsapp dan
juga email mereka.
Dari data inilah teman-teman bisa
memanfaatkan sebagai database calon customer yang nantinya dapat dipergunakan
untuk promosikan produk teman-teman, misal promo yang sedang berlangsung,
artikel terbaru di website, kegiatan seminar dan sebagainya.
Agar strategi content marketing ini maksimal, maka
sebaiknya buatlah e-book yang
berisikan informasi dan wawasan yang dapat menjawab kebutuhan audiens. Sertakan
call to action dan gunakan metode NLP
di dalam penggunaan bahasa penulisannya.
Mengapa perlu? Nah, teman-teman
perlu pahami bahwa e-book ini jelas
bukan sebuah iklan yang mudah di lihat, jadi perlu membuat strategi penjualan
yang soft selling di dalam
artikelnya. Jangan lupakan juga judul e-book
yang menarik sehingga audiens tertarik untuk mendapatkannya.
Itulah tadi sedikit penjelasan
mengenai Content Marketing dengan metode NLP. Tentu semua perlu proses dan latihan. Caranya ya dengan rajin membaca, mengamati lalu praktek. Tetap perhatikan konten yang original jangan copy paste.
Originalitas suatu konten menggambarkan keunikan brand teman-teman semua. Semoga bermanfaat dan see you on my next blog post 💖💖
Woman Creative Partner
(ditulis dalam waktu 6 jam - Tulisan ini merupakan uji penulisan Advanced Saungwriter)